New York (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron berusaha memenangkan kerja sama dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk menghadapi kelompok Negara Islam (Islamic State/IS), Rabu (24/9), dalam pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara itu dalam 35 tahun terakhir.
Seorang juru bicara Downing Street mengatakan Cameron dan Rouhani setuju bahwa "semua negara di kawasan harus berbuat lebih banyak untuk memangkas dukungan bagi semua kelompok teroris, termasuk dukungan keuangan".
"Perdana Menteri dan Presiden mencatat ancaman terhadap seluruh wilayah ini dari ISIL," kata juru bicara Inggris, menggunakan akronim untuk Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), yang kemudian disebut kelompok Negara Islam (IS).
Itu adalah pertemuan pertama antara Perdana Menteri Inggris dan Presiden Iran sejak revolusi Islam 1979, dan berlangsung di misi Inggris di Perserikatan Bangsa-Bangsa di sela-sela sidang Majelis Umum.
Rouhani memposting dua foto dirinya dengan Cameron dan menulis di Twitter: "Satu jam dari dialog yang konstruktif dan pragmatis, pandangan baru."
"Pertemuan pertama antara pemimpin Inggris dan Iran dalam 35 tahun," tulisnya.
Cameron adalah kepala pemerintah Inggris. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara.
Rouhani mengatakan pada Senin bahwa orang-orang di kawasan "mempertahankan diri mereka sendiri ... melawan teroris" dan bahwa Iran akan membantu.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu berusaha memperluas dukungan internasional untuk serangan udara yang dipimpin AS, untuk mengalahkan kelompok jihad di Irak dan Suriah itu.
Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Arab meluncurkan serangan pertama terhadap pejuang IS di Suriah pada Selasa, memperluas tindakan AS yang telah memimpin melawan kelompok garis keras itu di Irak sejak awal Agustus.
Inggris dan Prancis telah berupaya untuk memenangkan beberapa besar bentuk kerja sama dengan Iran terhadap IS, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.(Uu.H-AK)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014