Makkah (ANTARA News) - Tempat penginapan jamaah haji kesasar asal Gowa, Sulawesi Selatan, Cada Daeng Nompo (66), yang diduga jamaah nonkuota dengan menggunakan gelang indentitas palsu, akhirnya berhasil ditemukan pada Rabu malam (Kamis dinihari WIB).
Cada Daeng Nompo di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah dilepas oleh petugas haji dengan haru. Daeng Nompu yang lugu pun tak kuasa menahan tangis, sesekali ia mengusap matanya walaupun tersungging senyum di bibirnya.
Daeng Nompu diantarkan ke Kantor Daker Makkah pada Selasa malam setelah tersesat di Masjidil Haram.
Tidak ada identitas apapun bersamanya, sementara gelang identitas yang digunakan diperkirakan palsu karena nama tidak sama, tidak ada nomor kloter. Ia juga tidak mengetahui dengan jelas daerah tinggalnya.
Saat digali informasi ia selalu menjawab dengan lugu setiap pertanyaan yang diajukan oleh petugas, dengan Bahasa Indonesia yang tidak lancar dan sering diselingi bahasa daerah.
Keluguannya menimbulkan simpati petugas kepada jamaah yang harus membayar Rp80 juta untuk bisa berhaji tersebut.
Sebelumnya sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari, penginapan Deang Nompo tidak berhasil ditemukan. Akhirnya, Daeang yang masih menggunakan baju ihram (karena belum menyelesaikan seluruh proses haji wajib) menginap di Kantor Daker Makkah.
Pagi hari ia sempat meminta diantar ke Masjidil Haram untuk mengingat arah pulang dan menyempurnakan ibadahnyanya. Ia didampingi konsultan haji Indonesia Prof. Salman Maggalatung selama di Masjidil Haram. Namun kembali tempat penginapannya tidak berhasil ditemui.
Selama berada di Kantor Daker, ia sering tersenyum kepada petugas. Namun jika sedang sendiri, ia sering terlihat berdoa dengan wajah sedih. "Ini mungkin cobaan," katanya suatu ketika.
Akhirnya Kepala Seksi Perlindungan Ibadah Haji Jaetul Muchlis berhasil memperoleh informasi mengenai tempat rombongan Daeng menginap. Informasi tersebut diperoleh dari jaringan mukimin (warga Indonesia yang telah lama tinggal di Arab Saudi) yang dikenalnya.
Selanjutnya pimpinan rombongan datang ke Daker untuk menjemput Daeng. Namun Daeng tidak dilepas begitu saja. Tim Seksi Perlindungan Haji Indonesia mendampingi Daeng Nompo hingga ke tempat penginapan.
Sebenarnya tempat penginapan tersebut sudah dua kali dilewati pada saat mencari pada Selasa malam. Namun mungkin karena suasana gelap maka Daeng tidak mengenalnya.
Ketika sampai di ruang kamar, kawan-kawan Daeng Nompo pun menyambutnya. Kembali Daeng mengusap air matanya.
"Kami sudah mencarinya sejak kemarin malam," kata teman-teman sekamarnya. Daeng Nompo mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia diperlakukan dengan baik oleh para petugas dan diberi makan serta pakaian.
"Saya berdoa untuk para petugas," katanya.
Ada sekitar 13 orang yang tinggal sekamar dengan Daeng Nompo, namun masih ada kamar lainnya yang tidak ketahui berapa jumlah jamaahnya. Namun semua jamaah tidak menggunakan gelang identitas seperti yang digunakan Daeng Nompo. Namun seorang jamaah sempat mengatakan bahwa gelangnya ada.
Sebenarnya gelang tersebut hanya digunakan oleh jamaah resmi. Belum diketahui bagaimana mereka bisa memperolehnya dan juga bisa memperoleh visa ke Arab Saudi.
Haji nonkuota ini berangkat tidak melalui jalur resmi yang dikelola oleh pemerintah. Namun jika ada masalah pemerintah tetap membantunya.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014