Di New York, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, terangkat naik 69 sen menjadi ditutup pada 91,56 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 12 sen menjadi 96,85 dolar AS per barel di London. Brent telah naik pada pagi hari, memenangkan dukungan dari angka manufaktur Tiongkok sebelum terjadi aksi ambil untung.
Chris Beauchamp, analis pasar di kelompok perdagangan IG, mengatakan harga minyak berada di bawah tekanan dengan dimulainya kembali produksi di ladang minyak utama Libya pada Senin.
Data ekonomi juga membentuk perdagangan. Data awal indeks pembelian manajer (PMI) HSBC untuk sektor manufaktur Tiongkok datang di 50,5 pada September, naik dari angka akhir 50,2 pada Agustus. Para analis telah memperkirakan indeks akan jatuh di bawah angka 50,0 yang akan menunjukkan kontraksi.
"Apa yang kita lihat dengan angka PMI Tiongkok adalah sebuah rebound yang kuat ketika para analis telah benar-benar memperkirakan kemungkinan kontraksi," Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan kepada AFP.
"Angka-angka yang dirilis hari ini membawa beberapa perasaan optimis seperti pesanan baru dan ekspor baru di Tiongkok yang memperlihatkan tanda perbaikan," tambahnya.
Mengimbangi itu adalah penurunan dalam komposit PMI untuk zona euro yang dikeluarkan Markit, mencapai terendah sembilan bulan 52,3 poin.
"Data PMI terbaru adalah kesaksian lemahnya pemulihan ekonomi zona euro," kata analis ING Martin van Vliet.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014