"Sampai saat ini belum ada jawaban dari Istana. Ini menimbulkan pertanyaan ada apa sebenarnya. Masyarakat sudah mulai menilai, komunikasi politik Presiden buruk," kata Din.
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai komunikasi politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajarannya di Kesekretariatan Presiden tidak berjalan dengan baik. "Komunikasi Presiden dengan tokoh masyarakat kurang baik, ada kendala di Sekretariat Negara yang sulit memfasilitasi hal itu," kata Din, seusai menemui Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat. Din mengaku sudah lama ingin bertemu Presiden, namun hingga kini belum bisa terlaksana. Ia kemudian mencontohkan Muhammadiyah harus menunggu delapan bulan dan mengirimkan surat sampai tiga kali kepada Sekretariat Negara, sebelum kemudian Presiden mau membuka Muktamar Muhammadiyah di Malang, Jatim. Demikian pula dengan MUI, kata Din, yang juga Wakil Ketua Umum MUI, yang hingga saat ini sudah memasuki bulan ke tujuh sejak MUI mengirimkan surat untuk bertemu Presiden guna menyampaikan pemikiran-pemikiran MUI. "Sampai saat ini belum ada jawaban dari Istana. Ini menimbulkan pertanyaan ada apa sebenarnya. Masyarakat sudah mulai menilai, komunikasi politik Presiden buruk," katanya. Din mengingatkan agar mandat besar yang legitimet yang diberikan pada Pemilu 2004 lalu diikuti pula dengan penerapan demokrasi sejati. Selama ini, lanjutnya, Presiden menampilkan demokrasi yang formalitas. "Kinerja pemerintah hanya menampilkan pagelaran, yakni tampil di pagelaran dengan pencitraan yang baik, tapi komunikasi politik tidak jalan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006