Eko Budi Priyanto (26) yang beralamatkan di Dusun Gulunan RT 002/RW 002, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, itu sejak Minggu (21/9), ditampung di shelter TKI di Taichung, Taiwan.
"Memang betul, korban ada di shelter kami. Kami akan membantu proses penanganannya," kata Asisten Senior Bidang Tenaga Kerja Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan, Noerman Adhiguna, saat dikonfirmasi di Taipei, Selasa.
Dalam laporan tertulisnya, Eko berangkat ke Taiwan pada 19 Agustus 2014.
Tujuan semula, dia bekerja di Korea Selatan. Namun oleh calo, dia disuruh melalui Taipei. "Saya seperti kena magis gitu. Saya hendak bekerja ke Korea (Selatan), tapi disuruh ke Taipei dulu," ujarnya.
Sesampai di Taipei, dia bingung dan tidak mengerti maksud dan tujuannya. "Untuk bisa bertahan hidup, dia bekerja sebagai kuli bangunan di Taipei," katanya.
Namun dia tidak sanggup bekerja di bangunan karena ambeiennya kambuh sehingga dia berusaha mencari pertolongan.
"Syukur, saya ketemu orang Indonesia saat berada di warung Indonesia di Taichung," katanya.
Setelah melapor ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Eko kemudian direkomendasikan untuk tinggal sementara di shelter TKI di Taichung sambil menunggu proses penanganan lebih lanjut.
Shelter di Taichung yang dibentuk KDEI dan BNP2TKI merupakan tempat penampungan TKI bermasalah, terutama TKI yang kabur dari majikan hingga korban perkosaan.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014