Kendari (ANTARA News) - Aparat dari satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jayus (50), meninggal karena menghindar dari kejaran pedagang saat akan melakukan penertiban di pasar kota.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Agung Basuki, Selasa membenarkan korban meninggal saat akan melakukan tugas penertiban pedagang di pasar sentral kota.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam insiden tewasnya petugas Satpol pp tersebut, yang sebelumnya sempat dilarikan di rumah sakit Santa Anna Kendari," kata Agung.
Ia mengatakan, korban berusaha lari hingga ke pangkalan Operasi Militer Angkatan Laut (Pomal) TNI-AL Kendari, yang berdekatan dengan pasar higenis yang pernah terbakar itu.
"Berdasarkan keterangan dari aparat yang menolong korban, Jayus jatuh tersungkur, dan diduga sudah tak bernyawa lalu dilarikan ke rumah sakit," ujar Agung, seraya menambahkan berdasarkan keterangan dari rumah sakit korban diduga akibat serangan jantung.
Rekan korban Asri mengungkapkan, saat aparat melakukan penertiban pedagang, tiba-tiba pedagang dari lantai atas pasar itu turun memburu dan melempari anggota satpol PP dengan benda berupa batu.
"Kami dan teman-teman aparat termasuk korban lari untuk menghindari terjadi benturan dengan massa, namun korban terjatuh dan pingsan saat menghindari lubang di kawasan pasar higenis itu," ujarnya.
Ia mengatakan, proses penertiban pedagang di Pasar Sentral Kendari, menurut Asri, berlangsung cepat, dan tidak disangka akan berakhir tragis. Para pedagang yang turun dari lantai atas langsung memburu dan melempari anggota.
"Tidak ada firasat akan seperti ini kejadiannya sebab sebelumnya aparat juga sudah melakukan penertiban sejak tiga pekan lalu yang merupakan perintah Wali Kota untuk menertibkan pedagang sayur yang masih berjualan di parkiran pasar," ungkap dia.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014