Bengkulu (ANTARA News) - Ujian calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Provinsi Bengkulu rencananya akan dipantau langsung melalui kamera pemantau closed circuit television (CCTV).
"Perangkat "server" komputer yang digunakan untuk ujian akan dipasang CCTV," kata Kepala BKD Provinsi Bengkulu, Tarmizi, di Bengkulu, Selasa.
Dia mengatakan, pemasangan kamera pamantau tersebut guna memperkecil risiko kecurangan atau manipulasi hasil ujian, yang dapat menyebabkan kerugian terhadap peserta yang sebenarnya memiliki kompetensi menjadi PNS di daerah itu.
"Kami yakin sistem ujian dalam bentuk CAT ini bersih, jika ada isu bisa memanipulasi data atau sudah ada sebenarnya nama yang mengisi salah satu formasi, itu tidak benar, mungkin oknum tersebut hanya memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan," kata dia.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bengkulu melakukan penangkapan terhadap dua oknum polisi dan dua warga sipil mencurigakan yang membawa uang sebanyak Rp1,99 miliar pada Jumat (12/9) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri mengatakan uang Rp1,99 miliar yang diamankan dari empat orang pelaku tersebut ternyata akan digunakan untuk mengurus kelulusan tes CPNS di Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan.
"Berdasarkan hasil keterangan yang didapatkan serta dokumen yang ditemukan, dari tersangka MR dan tersangka T keduanya merupakan PNS Kabupaten Musirawas Utara, diduga telah menerima sejumlah uang dari beberapa peserta CPNS yang telah mendaftar dan mengajukan berkas pendaftaran pada panitia seleksi CPNS Kabupaten Musirawas Utara, dengan dijanjikan lulus menjadi PNS pemda wilayah itu," kata dia.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari tersangka MR uang yang terkumpul tersebut dibawa melalui jalur darat dari Kabupaten Musirawas Utara menuju Provinsi Bengkulu yang dikawal oleh Aipda HE menuju Bandara Fatmawati Bengkulu, kemudian rencananya akan diterbangkan menuju Jakarta dengan pengawalan Bripol MM, tujuannya mengantarkan uang tersebut kepada tersangka H di Jakarta.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak Polda Bengkulu yakni, dua unit kendaraan roda empat, dua pucuk senjata api revolver, 1 pucuk senjata api air soft gun, 12 unit telepon seluler, dua buah koper yang berisikan uang bernilai Rp1,99 miliar dan dua buah tas ransel yang berisikan dokumen.
Mendengar berita yang tersiar, bahwa praktik suap masih terjadi pada penerimaan CPNSD dengan metode tes menggunakan sistem CAT, membuat sebagian pelamar di daerah Bengkulu menjadi resah.
"Katanya masih bisa pakai uang, ada yang bilang sistem CAT sudah diatur nama yang akan lulus, bagaimana nasib kita ini, semoga itu hanya isu," ujar salah seorang pelamar tes CPNSD Kabupaten Bengkulu Tengah, Andri, saat ditemui pada waktu pengambilan nomor ujian.
(KR-BLW)
Pewarta: Boyke LW
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014