Tripoli (ANTARA News) - Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thani, Senin, mendapat persetujuan dari parlemen bagi kabinet usulannya, yang terdiri atas 13 menteri, setelah susunan sebelumnya ditolak.
Thani dan parlemen itu, yang dipilih pada Juni dan diakui internasional, bermarkas di luar ibu kota, yaitu di Tobruk, di daerah timur negara itu karena ketidak-amanan, termasuk di Tripoli, tempat pemerintah tandingan dibentuk.
Perdana menteri itu awal September ditugaskan membentuk kabinet baru setelah tim sementara mengundurkan diri akhir Agustus.
Tetapi parlemen pekan lalu menolak usul pertama Thani bagi satu kabinet beranggotakan 18 menteri, menyerukan bagi satu kabinet yang lebih ramping.
Pada Senin, ia mendapat persetujuan, dengan 110 suara dari 112 anggota parlemen yang hadir, kata ketua parlemn Fradj Abu Hashem.
Kabinet baru itu terdiri atas 13 menteri termasuk wakil-wakil perdana menteri.
Posisi kementerian pertahanan yang sampai sekarang masih dijabat Thani tetap kosong, semntara jabatan menteri dalam negeri dipegang Omar al-Sanki.
Omar al-Dayer diangkat menjadi menteri luar negeri.
Para petempur dari aliansi Fajr Libya membentuk satu pemerintah tandingan di Tripoli dibawah pimpinan Omar al-Hassi dan menetapkan Kongres Umum Nasional yang telah dibubarkan,atau parlemen sementara kembali bekerja.
(H-RN)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014