Peneliti pada Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik Sunarto Kaleg di Jakarta, Senin, mengatakan pengembangan Angling listrik ini masuk tahap uji performa dan uji pembiayaan atau operasional sebelum dapat dioperasikan.
"Masih harus uji performa, mungkin di (sirkuit) Sentul. Atau dilokasi lain. Uji operasional juga perlu supaya kita bisa tahu kira-kira berapa biaya yang harus dikeluarkan jika angkot (angkutan kota-red) ini dioperasikan," ujar dia.
Meski demikian, menurut Sunarto, biaya perawatan angkot listrik ramah lingkungan yang tidak menghasilkan emisi ini lebih murah karena komponen yang perlu dirawat lebih sedikit dari pada angkot pada umumnya, dapat menekan biaya perawatan hingga 50 persen.
Angkot berteknologi hijau ini, ia mengatakan sebenarnya merupakan konversi kendaraan konvensional yang menggunakan sistem penggerak berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sistem penggerak berbahan bakar listrik.
Dengan mengganti mesin penggerak berbahan bakar listrik dengan peak power 52 horse power (HP) maka Angling listrik ini memiliki tenaga setara 1800 cc pada kendaraan konvensional.
Konversi angkot konvensional menjadi angling ini, menurut dia, dirintis sejak 2013 bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Konversi sengaja dibuat dengan angkot yang telah memiliki ijin trayek dari Dinas Perhubungan.
"Harapannya memang jika konversi ini berhasil bisa menggantikan angkot-angkot (konvensional) di Kota Bogor," ujar dia.
Fasilitas pendukung yang juga perlu disiapkan untuk mendukung angling listrik ini dapat beroperasi, ia mengatakan stasiun pengisian bahan bakar listrik.
Menurut dia, biaya infrastruktur stasiun pengisian energi listrik tersebut sangat murah.
Saat ini, Sunarto mengatakan angling listrik yang dikembangkan LIPI menggunakan baterai lithium buatan Amerika Serikat. Angkot berbahan bakar listrik berdaya 21,5 kwh ini mampu dipacu dengan kecepatan hingga 120 km per jam.
"Perlu waktu Paling cepat empat jam untuk merecharge baterai lithium angling ini," lanjutnya.
Pada poster LIPI "Green Technology" dari e-Angling listrik ini tertulis potensi aplikasi sistem konversi mobil listrik sangat berpotensi menggantikan mesin penggerak kendaraan yang menggunakan BBM di sektor transportasi darat (kendaraan pribadi, angkutan massal, angkutan barang), mesin penggerak kendaran untuk HANKAM, serta mesin penggerak kendaraan untuk angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP), termasuk alat transportasi untuk kegunaan industri.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014