Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Infrastructure Fund yang antara lain akan menjalankan tugas berkaitan dengan bidang pembagian resiko pembangunan infrastruktur diharapkan sudah terbentuk sebelum akhir 2006. "Draft (rancangan) pengaturan mengenai masalah itu telah dilengkapi. Saat ini kami sedang dalam penyiapan akhir Peraturan Presiden yang mengatur pembentukan Indonesia Infrastructure Fund," kata Menko Perekonomian Boediono ketika menutup Indonesia Infrastructure Conference and Exhibiton 2006 di Jakarta, Kamis. Ia menyebutkan, APBNP 2006 sudah mengalokasikan dana sebesar Rp2,7 triliun untuk dukungan percepatan pembangunan infrastruktur. Boediono menyebutkan, dari Rp2,7 triliun sebesar Rp600 miliar sudah dialokasikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur khususnya untuk pembebasan lahan atau tanah. "Kami optimis bahwa infrastructure fund ini sudah dapat berdiri sebelum akhir tahun ini," tegas Boediono. Sementara itu mengenai komitmen investor terhadap proyek yang disampaikan kepada Indonesia Infrastructure 2006, Boediono mengatakan, belum ada komitmen tetapi yang berminat sudah ada. "Tapi kita sudah bicara dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan International Finance Corporation (IFC), tapi belum ada komitmen. Dari kawasan Timur Tengah sudah ada yang sampaikan minat tapi belum ada komitmen," katanya. Mengenai berapa besar nilai investasi bidang infrastruktur yang akan masuk setelah pelaksanaan Indonesia Infrastructure 2006 yang diikuti lebih dari 1.200 peserta dari 32 negara dan 139 perusahaan, Boediono mengatakan, belum dapat disampaikan saat ini. "Kita tunggu saja, ini baru jalan, tidak bisa kita sampaikan dalam satu atau dua hari ini. Kita tunggu saja, tapi kita optimis akan banyak investasi bidang infrastruktur yang akan masuk," kata Boediono.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006