Kota Zamboanga, Filipina (ANTARA News) - Dua ledakan oleh tersangka gerilyawan Abu Sayyaf terjadi secara bersamaan Jumat malam di Kota Lamitan, provinsi Filipina selatan Basilan.
Tersangka teridentifikasi dilaporkan menanam perangkat peledak rakitan (IED) di dua tiang kayu kabel listrik di dusun Lagasan dan desa Kulay Bato setelah pukul 21.00 waktu setempat Jumat, lapor Xinhua.
Tidak ada yang terluka dari ledakan kuat yang merobek tiang kayu tersebut, kata komandan Kepolisian Kota Lamitan Gean Gallardo.
Gallardo mengatakan, satuan penjinak persenjataan peledak (EOD) menemukan pecahan-pecahan dari bom yang digunakan dalam serangan IED kuno mortir 81mm dan bahan peledak lainnya.
Wali kota Lamitan, Rose Furigay, mendesak pasukan keamanan untuk mengintensifkan patroli dan meminta penduduk setempat untuk waspada tinggi.
Pelaku ledakan sedang dilacak.
Sebulan lalu, pasukan keamanan Filipina menangkap anggota kelompok teror Abu Sayyaf, yang terlibat dalam serangkaian penculikan di daerah dermaga di kota Zamboanga, kata militer.
Tersangka Nur Hassan alias Hassan terlibat dalam pengepungan di Lamitan, pulau Basilan, 13 tahun lalu, dan penculikan pekerja perkebunan kota Lantawan, juga di Basilan, pada 2001, kata Andrelino Colina, kepala Satuan Tugas Zamboanga (ZBT).
Polisi juga menyelidiki apakah Hassan terlibat dalam penculikan tiga warga AS dan 17 wisatawan lokal yang diambil dari resor kelas atas Palawan.
Tersangka untuk sementara di bawah tahanan polisi guna diperiksa lebih lanjut, kata Colina.
Kelompok Abu Sayyaf didirikan pada tahun 1990-an dan sejak itu melakukan sejumlah serangan profil tinggi, termasuk penculikan dan pemboman.
Militer Filipina memperkirakan Abu Sayyaf, yang memiliki hubungan dengan organisasi teroris internasional, memiliki sekitar 400 anggota saat ini.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014