Jakarta (ANTARA News) - Aktor kawakan Slamet Rahardjo rela kepalanya plontos demi peran di Film "Garuda Superhero".
"Dhoni (produser) bilang ke saya, kalau mau main, ada syaratnya, kepala mesti botak (plontos) di film ini. Saya bilang enggak apa-apa demi film Garuda ini," kata Slamet dalam konferensi pers di ajang Popcon Asia 2014, Jakarta, Sabtu.
Slamet biasanya memerankan tokoh protagonis dengan karakter kebapakan dan bijaksana.
Namun, dalam film besutan X-Jo itu, ia berperan antagonis sebagai King Durja.
"Bukan soal antagonis, protagonisnya. Dhoni bilang kalau saya main di film ini, saya berperan luar biasa. Bapak mau enggak bisa terbang, tembus tiga dinding, wah saya rasa ini luar biasa," ujarnya.
Produser Dhoni Ramadhan, dalam kesempatan sama mengatakan "Garuda" merupakan film pertama Indonesia yang diproduksi dengan teknologi animasi computer generated imagery (CGI), dengan sebagian besar proses produksi hanya dilatarbelakangi oleh"green screen.
Artinya, 90 persen pengambilan gambar dilakukan di studio.
Selain itu, dia menambahkan, proses penyuntingan dilakukan dengan rekayasa digital animasi matte painting yakni ilusi yang sengaja dicipta untuk membangun visualisasi tertentu.
"Lebih sulit sebetulnya karena saya harus buat ruang imajinasi yang luar biasa, yang tidak ada di dunia nyata, saya hadirkan," kata Dhoni.
Ia mengatakan Film Garuda Superhero berusaha menampilkan sosok pahlawan Indonesia di tengah gempuran pahlawan-pahlawan fiksi Hollywood yang dicipatakan Marvel dan DC Comics.
"Saya mencoba belajar dari teknologi yang digunakan oleh film Hollywood," katanya.
Dia mengakui masih mendekatkan konsep filmnya dengan film Hollywood, karena pola pikir masyarakat Indonesia terlanjur tertuju pada film barat tersebut.
"Kita bukan meniru, tetapi kita mendekatkan dulu pola pikirnya, baru kita sajikan bagaimana kita juga bisa membuat seperti itu, kita juga punya pahlawan yang tak kalah keren dengan Hollywood," katanya.
Film Garuda becerita tentang Kota Jakarta di masa depan yang dinamai "Metro City" yang menjadi sasaran kelompok jahat Durja King (Slamet Rahardjo).
Namun, upaya itu dihalangi oleh Garuda (Rizal Al-Idrus).
Film yang idenya muncul sejak 2004 ini mulai tayang di bioskop secara serentak pada 11 Desember 2014.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014