New York (ANTARA News) - Alibaba Group Holding mencatatkan harga saham 68 dolar AS per lembar pada penawaran saham perdana mereka dan mendapat 21,8 miliar dolar AS pada Kamis (18/9).
Hal itu, seperti dikutip Reuters, menjadi pertanda besarnya minat investor pada perusahaan e-commerce raksasa Tiongkok itu.
Dengan harga tersebut, Alibaba diperkirakan bernilai pasar 167,6 miliar dolar AS, mengungguli ikon perusahaan Amerika seperti Walt Disney dan Boeing.
Harga tersebut juga melebihi pesaing di industri e-commerce seperti Amazon dan eBay, sekaligus memberikan kekuatan finansial untuk berkembang di Amerika Serikat maupun negara lainnya.
"Saya menempatkan mereka (Alibaba) sekelas dengan Facebook dan Google dengan skala yang mereka raih, prospek pertumbuhan dan keuntungan," kata Scott Wingo, CEO provider perangkat lunak e-commerce ChannelAdvisor.
Survei yang dilakukan Ipsos untuk Thompson Reuters mengungkapkan bahwa 88 persen warga Amerika Serikat belum pernah mendengar perusahaan e-commerce Alibaba.
Padahal, 80 persen penjualan online di Amerika melibatkan Alibaba termasuk situs jual beli online Taobao dan layanan pembayaran Alipay.
Ketertarikan banyak muncul untuk membeli saham di sektor internet Tiongkok seiring para bos Alibaba, termasuk eksekutif puncak di Alibaba, Ma, memulai road show pekan lalu.
"Itu adalah salah satu presentasi penawaran saham perdana yang impresif," kata Jerry Jordan, manager Jordan Opportunity Fund yang bernilai 48 juta dolar AS. "Saya tidak mengira betapa suksesnya mereka."
Berdasarkan peningkatan yang terjadi sejauh ini, penawaran saham perdana Alibaba termasuk dalam tiga besar setelah Agricultural Bank of China dengan 22,1 miliar dolar AS pada 2010 dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dengan 22 miliar dolar AS pada 2006.
Jika penjamin melaksanakan opsi untuk menjual saham lebih banyak, seperti diperkirakan banyak pihak, Alibaba akan melampaui kedua perusahaan Tiongkok tersebut dan membuat rekor baru.
Pendapatan Alibaba melonjak 46 persen dari April hingga Juni berkat kemajuan dari bisnis ponsel, dengan pendapatan bersih yang diberikan kepada pemegang saham mencapai 1,99 miliar dolar AS, atau 84 sen per saham.
Ma, yang mendirikan Alibaba di apartemen untuk satu tempat tidur, akan mendapatkan kekayaan senilai 14 miliar dolar AS, dan membuatnya setingkat dengan miliarder teknologi Bill Gates dan Jeff Bezos.
Kesepakatan ini juga menjadikan manajer, insinyur perangkat lunak, dan staf lainnya sebagai jutawan.
Para investor awal Alibaba seperti Japan's Softbank (9984.T) dan Yahoo (YHOO.O) juga mendapatkan keuntungan dari kejelian mereka dengan menjadi investor awal di perusahaan e-commerce raksasa Alibaba.
Yahoo menjual saham senilai 8 juta dolar AS dengan masih meninggalkan 16,3 persen saham. Softbank tidak menjual untuk saat ini dan tetap dengan saham 32 persen, menjadikan mereka sebagai pemegang saham tunggal terbesar.
Keberhasilan penawaran saham perdana itu membawa saham Alibaba ke New York Stock Exchange, Jumat, dengan beberapa investor analis bertaruh bahwa masih ada ruang untuk terjadi peningkatan besar permintaan saham pada hari pertama.
Saham perusahaan berbasis internet lain dari Tiongkok juga punya catatan bagus di pasar AS, seperti Baidu (BIDU.O), yang sahamnya meroket hingga 354 persen pada penjualan pertama di 2005.
"Jarang dalam sejarah terjadi penawaran saham perdana sebesar ini untuk sebuah perusahaan tidak banyak dikenal," kata senator dari Partai Demokrat Pennsylvania, Bob Casey, dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
"Saya menjadi khawatir tentang transparansi perusahaan Tiongkok yang terdaftar di pasar kami."
Alibaba menjual 320 juta lembar saham, atau setara dengan 13 persen modal perusahaan itu. Hampir dua pertiga dari saham tersebut dijual oleh pemegang saham, termasuk Ma, yang akan menuai 867 juta dolar AS.
Penerjemah: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014