"Kami kerabat dekatnya yang tinggal di Jakarta, karena keluarganya di Garut tidak bisa datang ke sini (RS Sentra Medika-red) jadi kami mewakili keluarga untuk menjemput jenazah," kata Asep Suparna, saat ditemui di RS Sentra Medika, Jumat malam.
Menurut Asep, Endang merupakan supir senior yang telah puluhan tahun menjadi supir bus. Korban tinggal di Garut, setiap hari pulang pergi membawa penumpang Jakarta-Garut.
Asep mengatakan pihak keluarga telah ikhlas menerima kejadian dan meminta jenazah korban untuk segera dipulangkan ke kampung halaman.
"Karena di Garut sudah siap-siap bikin tahlilan, kita inginkan malam ini langsung dibawa ke Garut," katanya.
Bus Karunia Bakti Z 7853 D yang dikendarai Endang Boby bertabrakan dengan truk fuso B 9785 TF yang mengalami pecah ban dan menabrak pembatas jalan hingga melintang di arah berlawanan. Selain itu sebuah mobil Pajero Sport B 1380 EJA juga ikut mengalami kecelakaan setelah menghindari dari truf fuso yang mengalami pecah ban.
Selain Endang Boby, korban meninggal dunia lainnya Kandar (69) warga Hegarmanah Cianjur merupakan penumpang bis, Nisa (5) alamat Cisarua juga penumpang bus. Korban lainnya Wasjan warga Kampung Mauk Desa Tanjung Anom Tenggerang adalah supir truk fuso yang naas.
Kecelakaan tersebut selain menyebabkan empat orang meninggal dunia, empat korban lainnya mengalami luka berat dan 20 orang mengalami luka ringan di rawat di RS Sentra Medika Cibinong.
Empat korban luka berat yakni Beni Hartono (52) warga Bendungan Hilir Tanah Abang, Tete (55) warga Cilawu Tasikmalaya, A Saepudin (59) warga Kampng Lio Cianjur, dan Arka Hendra (25) warga Hanjarwar Cianjur.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014