Warsawa (ANTARA News) - Ukraina, Polandia dan Lithuania Jumat meluncurkan pembentukan pasukan militer gabungan, yang dikatakan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski bisa memulai latihan-latihan pertama mereka tahun depan di kawasan yang diliputi ketegangan.
Ketiga negara itu serta negara-negara lainnya di kawasan saat ini berada dalam kesiagaan tinggi sejak Rusia mencaplok wilayah milik Ukraina, Krimea, pada Maret.
Negara-negara kuat Barat menuding Moskow mengerahkan pasukannya untuk mendukung para pemberontak di Ukraina timur.
Para pejabat Polandia mengatakan unit gabungan yang baru itu bisa mengambil bagian dalam operasi-operasi penjaga perdamaian, atau membentuk dasar kelompok tempur NATO jika di masa depan ada negara yang memerlukannya.
"Saya berharap (unit gabungan, red) ini bisa melakukan latihan-latihan pertama mereka dalam waktu satu tahun (ke depan)," kata Komorowski setelah para menteri pertahanan ketiga negara menandatangani kesepakatan pembentukan unit tersebut.
"Ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas ... untuk membantu Ukraina, antara lain, di wilayah modernisasi," tambahnya.
NATO sudah menyetujui rencana-rencana luas untuk meningkatkan pertahanannya di Eropa timur, bertujuan untuk menenteramkan sekutu-sekutu yang tegang melihat ambisi militer Rusia.
Moskow sendiri membantah bahwa pihaknya mempersenjatai para pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.
Unit militer gabungan ini akan memiliki markas di kota timur Polandia, Lublin, yang berada tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina.
Besarnya unit masih berada dalam proses penentuan, kata juru bicara kementerian pertahanan Polandia, Anna Klis.
Ia menambahkan bahwa unit itu akan beroperasi penuh dalam waktu 24 bulan, demikian Reuters.
(T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014