Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis pagi ditutup menguat, dipicu faktor fundamental emiten dan harapan berlanjutnya turunnya suku bunga. Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, mengungkapkan bahwa faktor fundamental emiten yang telah ditunjukkan dalam laporan keuangan per September maupun terhadap ekspektasi jangka panjang emiten yang positif kembali mendominasi sentimen pasar dan mengabaikan faktor teknis indeks yang untuk sebagian pelaku pasar telah dianggap kelewat tinggi. Menurut mereka, pelaku pasar saat memiliki harapan yang cukup besar atas berlanjutnya penurunan suku bunga bank sentral setelah angka inflasi tahunan di bulan Oktober menghasilkan angka digit tunggal sebesar 6,29 persen. "Namun pasar baru akan memperoleh kepastian pada RDG (Rapat Dewan Gubernur) pada 7 November mendatang, karena terdapat sejumlah keraguan bahwa bank sentral kemungkinan akan menahan penurunan suku bunga untuk mengamankan nilai tukar rupiah," ungkapnya. Pada sesi pagi, IHSG ditutup naik 8,053 poin atau 0,51 persen menjadi 1.597,921. Pergerakan IHSG pada sesi pagi yang dibuka turun 1,106 poin di posisi 1.588,762 sempat turun hingga titik terendah 1.582,774 dan kembali terangkat hingga titik tertinggi 1.600,484. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,971 poin atau 0,57 persen ke level 349,350. Indeks saham unggulan ini diperdagangan pada kisaran terendah 345,628 dan tertinggi 349,920. Saham yang naik mendominasi yang turun, yakni 59 lawan 40, dengan 57 efek stagnan. Transaksi yang terjadi sebanyak 11.714 kali dengan volume 839 juta saham dan nilai Rp940,892 miliar. Kenaikan indeks ini dipimpin oleh saham perbankan, diantaranya Bank Mandiri naik Rp125 menjadi Rp2.825, Bank BRI menguat Rp125 ke harga Rp5.025, Bank Bukopin terdongkrak Rp30 ke posisi Rp540 dan Bank BCA terangkat Rp50 di posisi Rp4.750. Sementara Telkom yang beberapa hari mengalami kenaikan mengalami koreksi Rp50 menjadi Rp8.450 dan Berlian Laju Tanker masih meneruskan penurunannya Rp10 ke posisi Rp1.840. (*)
Copyright © ANTARA 2006