Sangatta (ANTARA News) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Fahmi Rasyad mengatakan, satu calon jamaah mengundurkan dan tidak bisa digantikan calon lainnya.
Menurut Fahmi Rasyad di Sangatta, Jumat, calon haji asal Kutai Timur yang harusnya diberangkatkan tahun ini berjumlah 135 orang, namun dua orang calon pindah tempat dan satu lagi mengundurkan diri saat pendaftaran dan penyetoran terakhir.
"Karena mengundurkan diri saat terakhir penyetoran makanya tidak boleh digantikan calon lain. Ini menghambat orang lain yang ingin melaksanakan ibadah haji," kata Fahmi Rasyad saat pelepasan jamaah calon haji di Masjid Agung Bukit Pelangi Sangatta menuju Embarkasi Batakan, Balikpapan, Jumat malam, pukul 21.00 Wita.
Dua jamaah calon haji yang pindah ke Samarinda yaitu H. Ilham Musabbah mantan Kepala Kantor Pengadilan Agama Kutai Timur bersama istri. Tapi itu meskipun pindah ke Samarinda namun termasuk di dalam rombongan Kutim di kloter 12.
Sedangkan satu calon yang mengundurkan diri itu tanpa alasan, namun sepertinya membatalkan diri berangkat karena berbeda kloter dengan istrinya.
"Ini sangat disayangkan karena tidak bisa digantikan. Jadi kami ingatkan ke depan kalau ingin mundur sebaiknya diawal lapor ke Kementerian Agama," kata Fahmi tanpa menyebut nama yang mundur karena beda kloter dengan istrinya itu.
Keberangkatan calon haji asal Kutim menuju embarkasi Batakan Balikpapan di Masjid Agung Bukit Pelangi Sangatta dilepas Wakil Bupati H. Ardiansyah Sulaiman.
Ribuan pengantar berbondong-bondong sehingga membuat panitia dan petugas kewalahan mengaturnya meski sudah ada garis polisi, namun tetap aman dan lancar.
Sebelumnya panitia membagikan buku kesehatan sebagai panduan selama berada di tanah suci Makkah, mengingat kondisi cuaca dan suhu saat ini meningkat.
"Buku kesehatan ini supaya disimpan di dalam tas khusus bersamaan dengan paspor. Disimpan baik dan rapi dengan diikat dipinggang supaya tidak jatuh atau tercecer," kata panitia yang membagikan buku kesehatan tersebut.
Pewarta: Adi Sagaria.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014