New York (ANTARA News) - Harga minyak naik di atas 59 dolar per barel Rabu akibat turunnya cadangan bahan bakar AS dan perkiraan pengurangan output OPEC akan semakin mengurangi suplai. Harga minyak mentah AS naik 64 sen pada 59,37 per barel hingga pukul 1913 GMT, berlawanan dengan penurunan sebelumnya. Harga minyak mentah Brent London naik 60 sen menjadi 59,63 dolar. Gambaran mingguan pasokan minyak di Amerika Serikat, konsumen terbesar dunia, menunjukkan cadangan minyak sulingan, yang mencakup minyak pemanas musim dingin, dan bensin, turun lebih daripada yang diperkirakan minggu lalu. "Cuaca musim dingin mulai dan anda akan melihat lebih banyak lagi penurunan minyak sulingan dalam minggu-minggu mendatang," kata Mark Waggoner, presiden Exel Futures di Huntington Beach, California. Data pemerintah AS juga menunjukkan suplai minyak mentah naik 2,0 juta barel, kenaikan lebih kecil daripada yang telah diantisipasi para analis ketika kilang menaikkan tingkat produksi. "Ini merupakan laporan yang agak meningkat -- terdapat peningkatan minyak mentah namun kemerosotan produk pengilangan," kata Peter Beutel, analis di Cameron Hanover, seperti dilansir Reuters. "Namun jangka panjang, saya pikir ini merupakan laporan kenaikkan akibat peningkatan utilisasi kilang, yang berarti penurunan produk tersebut fenomena temporer." Harga minyak turun sebelumnya Rabu, tertekan oleh survei yang menunjukkan aktivitas pabrik AS yang turun dan keraguan tentang dalamnya pengetatan pasokan yang dijanjikan OPEC. Sejak mulai Oktober, minyak AS diperdagangkan antara 56,55 dolar hingga 61,79 dolar per barel, di tengah suasana menunggu gambaran lebih jelas atas pasokan OPEC di satu sisi dan permintaan AS di sisi lain. Pengetatan output pertama Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak sejak 2004 mulai berlaku pada 1 November, namun banyak analis dan pedagang meragukan kemampuan organisasi tersebut untuk memberlakukan pengurangan 1,2 juta barel per hari. Pengilang mengatakan hanya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang telah mengatakan kepada mereka pasokan akan dikurangi. Indonesia, importir murni, telah keluar dari kesepakatan dengan mengatakan pihaknya harus dikecualikan. "Hari ini dianggap sebagai mulainya pengurangan produksi OPEC yang disepakati bulan lalu dan saya pikir mereka akan mulai merealisasikannya, walaupun keraguan meningkat, OPEC serius menyangkut pengurangan output," kata Waggoner. Para pedagang minyak mengatakan anggota OPEC Nigeria sebenarnya akan meningkatkan ekspor pada Desember. BP menutup ladang minyak lepas pantai Norwegia 90.000 barel per hari (bph) Rabu untuk mengevaluasi potensi kerusakan akibat badai atas fasilitas pengilangannya. Perusahaan itu mengevakuasi sekitar 95 karyawannya di ladang Valhall. (*)
Copyright © ANTARA 2006