"Dari rencana dua kapal, satu kapal akan terealisasi pada akhir tahun ini. Pengadaan Kapal Teras sedikit terkendala karena pengadaannya sempat mundur," ujar Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa ketika pengadaan Kapal Teras BRI itu sempat mundur dari rencana awal pada semester pertama 2014 menjadi semester kedua tahun ini dikarenakan belum adanya pengalaman dalam pemesanan kapal. Selain itu, juga adanya penambahkan spesifikasi tertentu untuk merealisasikan Kapal Teras.
Kendati demikian, lanjut dia, perseroan akan terus melanjutkan niatnya untuk menambah Kapal Teras BRI seiring dengan kondisi beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) masih rendah. Dengan demikian, peluang untuk melakukan ekspansi masih relatif cukup terbuka lebar.
"Dengan BOPO yang rendah, peluang kita belanja masih terbuka," ucapnya.
Achmad Baiquni juga mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengoperasikan satelit untuk mendukung operasional bisnis perseroan.
"Untuk operasional, kami memang tidak bisa. Namun, kami merekrut orang untuk mengoperasikan. Dan, ternyata banyak putra Indonesia yang memiliki pengalaman mengoperasikan satelit, tetapi bekerja di luar negeri," ujarnya.
Jika tidak ada halangan, kata dia, perseroan akan mulai operasikan satelit pada tahun 2016. Proses desain final dan pembuatan BRISAT akan dilaksanakan di pabrik SSL di Palo Alto, California, yang diperkirakan memakan waktu 20 bulan. Dengan demikian, "shipment and launch campaign" akan dilakukan sekitar pertengahan tahun 2016 di Kourou, French Guiana.
(KR-ZMF/D007)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014