Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pedagang kambing di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat keberatan dengan pemindahan lokasi penjualan hewan kurban di sepanjang kawasan tersebut ke Jalan Stanles oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami tidak setuju dengan larangan ini, pokoknya keberatan sama kebijakan tersebut," kata salah seorang pedagang kambing Iwan Bentar, Pasar Inpres Tanah Abang, Rabu.
Iwan mengatakan, alasan ia dan ratusan pedagang lainnya menolak dipindahkan ke lokasi baru karena letaknya yang tidak strategis.
"Kalau di sana itu susah buat parkir. Kemudian orang selama ini kalau mau beli kambing pasti ke sini, dan saya khawatir masyarakat tidak tahu lokasi baru itu," kata dia.
Alasan lain mengapa dirinya tidak sepakat dengan kebijakan tersebut, lanjut Iwan, karena penjualan hewan kurban itu waktunya berlangsung singkat.
"Kami berjualan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur itu tidak setiap hari. Kami berjualan hewan kurban paling lama 10 hari saja atau satu minggu," kata Iwan yang sudah berjualan kambing selama 30 tahun lalu ini.
Pedagang kambing lainnya Uci menambahkan dengan adanya larangan tersebut secara tidak langsung juga menghalangi niat orang untuk beribadah.
"Orang itu beli hewan kurban kan buat beribadah. Masa dihalang-halangin sih," kata Uci.
Oleh karena itu, Iwan dan Uci berharap Pemprov DKI Jakarta bisa tetap mengizinkan para penjualan hewan kurban berjualan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang.
"Saya dan teman-teman pedagang kambing lainnya mohon dengan hormat kepada Pak Ahok agar bisa tetap menjual hewan kurban kami di depan bukan di tempat yang baru," kata Uci.
Menurut kedua pedagang hewan kurban tersebut, tahun lalu ribuan hewan kurban jenis kambing terjual ke masyarakat di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebagai bentuk sosialisasi pemindahan lokasi berjualan hewan kurban ke Jalan Stanles Jakarta Pusat, sebuah spanduk di berukuran sekitar 1 x 4 meter bertuliskan "Penjualan Hewan Kurban Dipindahkan Ke Jalan Stanles" dipasang di depan Kantor Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
(SDP-62/B008)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014