Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan memanfaatkan perkembangan warung internet (warnet) game online di sejumlah daerah untuk memancing kreativitas anak-anak bangsa agar bisa menembus ke mancanegara.

''Sekarang ini dan ke depan perkembangan warnet game online meningkat tajam. Pemerintah mesti memanfaatkan ini untuk peningkatan kemampuan anak-anak bangsa agar berkreasi di sektor tersebut,'' kata Marketing Manager PT Megaxus Infotech Wida Handoyo, saat peluncuran game online World in AyoDance (WIA) di Jakarta, kemarin.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan pengguna internet di Indonesia hingga saat ini mencapai 82 juta orang. Dari jumlah pengguna itu, 80 persen adalah remaja berusia 15-19 tahun.

Dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, Wida Handoyo menyatakan Kemenkominfo serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mesti membuat terobosan di bidang game online agar Indonesia tak tertinggal dari negara lain seperti Korea Selatan.

''Di sana, game online dijadikan bentuk kreativitas anak muda yang diunggulkan hingga luar negeri sebagai sumber pendapatan,'' katanya.

Terkait peluncuran game online WIA, ia menjelaskan WIA adalah online "dance battle game" yang memungkingkan pemain dari seluruh Indonesia bisa berinteraksi dan bertanding secara online.

''WIA adalah game terbaru yang memiliki keunggulan tersendiri. Selain menyediakan fitur yang melimpah dengan tampilan yang lebih fresh, game ini juga diluncurkan dalam versi mobile, serta nantinya dapat di-download dari Play Store dan App Store,'' kata Wida.

Wida juga mengatakan, dengan WIA mobile, gamer yang bermain di PC, tablet atau smartphone, bisa saling berkomunikasi, sehingga interaksi antara pemain dapat dilakukan dengan mudah kapanpun dan dimanapun.

Selain itu, sambung Wida, pemain juga bisa mengatur fashion avatar dan mengetahui informasi perkembangan terkini yang terjadi di dalam dunia WIA, seperti kenaikan level karakter pemain lainnya atau achievement apa saja yang telah dicapai. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014