Setiap kemarau warga di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu terpaksa memanfaatkan air kubang.
Cirebon (ANTARA News) - Warga Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, terpaksa antri untuk mandi di air kubangan tempat menggembala bebek akibat sumur mereka mengering.
Warsito, salah seorang warga di Blok Oyoran, Desa Kalianyar, kepada wartawan di Indramayu, Kamis, mengatakan, terpaksa antre bergiliran untuk mandi, cuci piring, cuci pakaian, cuci beras di air kubang, padahal air tersebut kotor dan bau karena dipenuhi lumut dan sampah.
Menurut dia, biasanya kubangan air tersebut saat penghujan dan air sumur gali bisa digunakan merupakan tempat gembala bebek dan kambing, kini terpaksa mereka manfaatkan akibat kemarau.
"Setiap kemarau warga di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu terpaksa memanfaatkan air kubang, meski resikonya mereka rentan terserang berbagai penyakit," katanya.
Selama ini kiriman air bersih dari pemerintah setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan warga Krangkeng, harapannya ada saluran pipa air bersih sehingga mereka terhindar kesulitan air tersebut.
Aryanto warga lain mengaku, air kubangan digunakan warga Krangkeng untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, selain mandi biasanya cuci piring, beras, pakaian, meski beresiko bagi mereka tidak ada pilihan lain karena sumur gali kering.
Kekeringan di Kabupaten Indramayu setiap tahun terjadi, kata dia, warga terbiasa memanfaatkan air kubangan yang dipenuhi sampah plastik dan berlumut, warnanya juga hijau selan itu menimbulkan bau karena bekas gembala bebek.
Sementara itu pemerintah setempat saat dikonfirmasi enggan memberikan jawaban, alasan mereka kondisi daerah pantai di mana saat kemarau kekeringan dan hujan pasti terendam banjir. (*)
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014