Ketika ditemui di Depok, Kamis, pemilik Mall Hewan Qurban, Haji Doni, mengatakan dia mempekerjakan empat karyawan dari unit usahanya yang lain sebagai SPG untuk mempromosikan sapi dagangannya.
Neni Safitri (20), Desnia Yoshie (20), dan Mayang Megananda (20) adalah karyawan yang biasa memasarkan produk otomotif di unit usaha H Doni. Sedangkan Junita Elvia (19) biasanya memasarkan properti.
Keempat SPG yang berjaga di Mall Hewan Qurban itu dibekali dengan pengetahuan tentang jenis-jenis sapi dan kondisi fisik sapi supaya bisa menyampaikan informasi itu kepada para pembeli.
Setiap SPG juga membawa satu komputer tablet berisi data sapi yang tersedia di mal.
Demi mempromosikan sapi kurban dagangannya, Doni membuat konsep kostum SPG yang berbeda untuk menarik pembeli.
Beberapa tahun lalu dia terus-terusan menggunakan tema koboi. Tapi kali ini para SPG menggunakan kostum berkonsep perempuan padang pasir Arabian.
Menurut salah satu SPG, Desnia, mempromosikan sapi tidak jauh bedanya dengan mempromosikan produk otomotif.
"Sama aja, bedanya enggak bau aja," kata perempuan yang tinggal di Depok itu.
Para SPG yang bekerja di Mall Hewan Qurban semula merasa terganggu dengan bau kotoran sapi dan merasa takut berdekatan sapi.
"Lama kelamaan udah biasa, paling cuma pernah sekali dijilat sapi," ujar Desnia.
Terinspirasi koboi
Doni mengaku menggunakan SPG untuk mempromosikan hewan kurban karena terinspirasi perempuan-perempuan koboi di dunia peternakan negara Barat.
"Kalau di Eropa, Amerika koboi-koboi wanita itu sudah biasa, kalau di sini kan belum," katanya.
Meski menggunakan jasa SPG untuk mempromosikan hewan kurban dagangannya, Doni mengatakan bahwa SPG bukan satu-satunya pendorong peningkatan penjualan hewan kurban dagangannya.
"Pelanggan datang ke kita bukan karena SPG-nya, tapi karena mutu dan kualitas hewan kurban kita," ujar dia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014