"Sudah ada laporan adanya oknum yang mengaku perwakilan kelompok bimbingan ibadah haji dari Indonesia. Oknum itu mengatakan diminta mengkoordinir pembayaran dam," kata Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Endang Jumali di Makkah, Rabu.
Endang mengatakan oknum tersebut menghubungi jamaah atau ketua rombongan atau kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) agar pembayaran dam dilakukan dengan kolektif melalui dirinya. Nekadnya, KBIH yang diakuinya berbeda dengan KBIH yang coba dibujuknya.
Oknum tersebut, kata Endang, umumnya mukimin atau warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi. Untuk itu, Endang meminta jamaah berhati-hati. Ia menyarankan jamaah membayar dam secara kolektif kepada ketua rombongan.
Selain itu, pembayaran dam juga bisa dilakukan melalui bank pemerintah Arab Saudi.
Endang juga meminta jamaah waspada karena calo-calo, termasuk wanita, yang berbaur dengan jamaah sehingga susah dibedakan.
Beberapa bentuk penipuan yang dikhawatirkan adalah jumlah yang disembelih tidak sesuai dengan yang dibayarkan jamaah, atau bahkan uang dibawa lari.
Sebagian besar jamaah Indonesia, dikabarkan hingga 99 persen, membayar dam karena melaksanakan haji tamattu atau melaksanakan umroh wajib dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah haji. Untuk membayar dam bisa dilakukan dengan menyembelih hewan atau berpuasa, namun jamaah Indonesia biasanya membayar dengan menyembelih hewan.
Kuota haji Indonesia pada 2014 adalah 168.800 orang. Harga kambing bisa berkisar 350 hingga 500 riyal tergantung berat dan waktu pembeliannya. Makin mendekati puncak haji, wukuf, maka harga akan semakin meningkat.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014