Semarang (ANTARA News) - Komando Daerah Militer IV/ Diponegoro menyatakan peluru aktif yang ditemukan di dalam tempat sampah di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang bukan milik TNI.
"Sudah ada laporan dari intelejen, peluru yang ditemukan untuk pistol jenis revolver," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Letnan Kolonel Elphis Rudy di Semarang, Rabu.
Jenis peluru yang ditemukan tersebut, menurut dia, bukan standar yang digunakan oleh TNI.
Saat ini, lanjut dia, peluru-peluru tersebut sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Ia juga belum mengetahui secara pasti motif pihak yang meletakkan peluru-peluru aktif tersebut di sekitar kompleks bandara.
"Yang pasti tidak ada kaitannya dengan kunjungan Pak Jusuf Kalla hari ini ke Semarang," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 197 butir peluru aktif berbagai jenis senjata api ditemukan di dalam tempat sampah di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Semarang Komisaris Willer Napittupulu di Semarang, Rabu, membenarkan penemuan ratusan peluru aktif oleh pemulung di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang itu.
"Ditemukan Selasa (16/9) sore di tempat sampah dekat pangkalan taksi," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ratusan butir peluru aktif tersebut pertama kali ditemukan oleh Supardi (50) warga Mintojiwo Raya, Gisikdrono, Semarang Barat, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Supardi menemukan sebuah bungkusan di dalam tempat sampah di dekat pangkalan taksi.
Ketika dibuka, bungkusan tersebut ternyata berisi ratusan peluru aktif.
Sebelum melaporkan temuan tersebut kepada polisi, saksi sempat menimbun ratusan peluru tersebut di dalam tanah di sekitar lokasi tersebut.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014