Muara Teweh (ANTARA News) - Ratusan hektare tanaman jagung dan kedelai di sejumlah lahan pertanian di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengalami kekeringan akibat kemarau.
"Meski mengalami kekeringan namun tidak menyebabkan mati atau puso, tanaman jagung dan kedelai itu hanya pertumbuhan buahnya kerdil atau tidak normal," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Budi, tanaman yang mengalami kekeringan itu untuk jagung seluas 430 hektare di wilayah Desa Mampuak I dan Mampuak II Kecamatan Teweh Timur dan kedelai di kawasan Desa Batu Raya I dan Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang seluas 200 hektare.
Dari ratusan hektare itu tanaman pangan jenis jagung yang banyak mengalami kena dampak kekeringan sedangkan kedelai lebih sedikit.
"Meski semuanya sudah dipanen, namun tingkat kegagalan mencapai 35 persen," katanya.
Budi mengatakan tanaman jagung merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk mendukung program Pemprov Kalteng diantaranya Kalteng Besuh atau Kalteng Kenyang.
Sedangkan komoditi kedelai merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dalam penyediaan pangan guna mencukupi kebutuhan masyarakat di masa mendatang dan surplus kedelai sehingga peranan sektor pertanian dalam arti luas perlu dibangun.
Petani yang menanam jagung dan kedelai ini mendapat bantuan sarana produksi dari pemerintah, sedangkan bibitnya diperoleh melalui swadaya masyarakat setempat.
"Walaupun kena dampak kemarau, namun tidak ada pergantian benih karena tanaman tersebut tidak mengalami puso," jelas dia.
Dia mengatakan meski kedua komoditi itu kena dampak kekeringan, namun untuk tanaman padi sawah untuk musim tanam April - September 2014 seluas 700 hektare tidak kena dampak.
"Saat ini hampir seluruh padi musim tanam Asep mulai panen dan tidak kena dampak kekeringan, karena saat memasuki kemarau, sebagian besar tanaman padi sudah memasuki masa bunting," ujar Budi.
Pihaknya juga telah menggelar panen perdana padi sawah tanaman Asep di Kelurahan Montallat II Kecamatan Montallat oleh Bupati Barito Utara, Nadalsyah dengan hasil ubinan mencapai 5,3 ton per hektare gabah kering giling.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014