Rio De Janeiro (ANTARA News) - Produksi kopi di Brazil, pengekspor utama dunia, akan merosot tahun ini setelah kekeringan terburuk dalam beberapa dekade, lembaga pertanian Conab mengatakan pada Selasa.
Kekeringan menghambat perkembangan tanaman, menyebabkan tanaman arabika menurun 16,1 persen, kata Conab.
"Brazil tahun ini akan menghasilkan 45,1 juta kantong 60 kg kopi arabika dan robusta, jenis utama yang dibudidayakan untuk minuman," Conab menunjukkan.
"Ini merupakan penurunan 8,16 persen .. dibandingkan dengan panen terakhir."
"Perubahan ini menurunkan varitas arabika, yang jatuh 16,1 persen," tambah Conab, sebuah cabang dari Departemen Pertanian.
Perkiraan terbaru untuk tanaman arabika 32,1 juta kantong, atau sekitar tiga perempat bagian dari keseluruhan panen Brazil.
Conab menyalahkan kekeringan parah yang berlangsung selama lebih dari dua bulan awal tahun ini sebagai penyebab penurunan hasil panen.
Salju sudah merusak perkebunan di negara bagian Parana selatan pada tahun lalu sebelum kekeringan merupakan pukulan kedua bagi siklus dua tahunan pertumbuhan kopi Brazil.
Penurunan produksi kopi tahun ini akan terasa lebih tajam mengingat bahwa hasil dalam tahun genap lebih besar dari pada tahun ganjil.
Produksi tanaman Robusta akan mengisi 13 juta kantong pada tahun ini.
"Itu merupakan peningkatan dari 19,9 persen berkat peningkatan produktivitas dan kondisi iklima yang menguntungkan di (tenggara) negara bagian Espirito Santo, penghasil utama varitas ini," kata Conab.
Dengan 2,2 juta hektare (5,4 juta are) perkebunan, Brazil adalah
eksportir kopi terkemuka dunia. Hasil tahunan raksasa Amerika Selatan ini sekitar 2,5 miliar kilogram (5,6 miliar pound) atau sekitar tiga kali produksi Vietnam di peringkat kedua.
(A026)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014