Serang (ANTARA News) - Masjid Agung dan disebelahnya terdapat makam-makam keluarga Sultan Banten di Kota Banten Lama, sekitar 10 kilometer dari Kota Serang, Provinsi Banten masih ramai dikunjungi peziarah. Hasil pantauan ANTARA, Rabu, menunjukkan, para pengunjung datang tidak hanya datang dari pelosok wilayah Provinsi Banten, tapi juga dari berbagai kota di luar Banten seperti Jakarta, Bekasi bahkan ada yang dari Palembang. Sementara pengelola Masjid Agung Banten H Tubagus Abbas di Serang, mengatakan, Masjid Agung yang sudah berusia ratusan tahun yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati itu, memang selalu ramai dikunjungi para peziarah setiap Hari Raya Idul Fitri dan Bulan Puasa Ramadhan. "Hari ini sebenarnya sudah mulai berkurang. Yang ramai sekali itu pada Hari Sabtu dan Minggu, atau pada H+3 dan H+4 setelah lebaran. Jumlah pengunjung diperkirakan ribuan orang. Sekitar Masjid ini penuh dengan orang-orang yang umumnya ingin berziarah," kata Abbas seraya menambahkan suasana semacam itu rutin terjadi setiap tahun menjelang dan sesudah hari lebaran. Keinginan masyarakat untuk pergi ke pemakaman Sultan Banten, ternyata tidak hanya untuk berziarah, tetapi juga berkreasi dan berwisata dengan melihat peninggalan-peninggalan keraton Sultan Banten dan sejumlah barang-barang seperti golok dan keris serta berbagai jenis keramik asing asal Cina yang tersimpan dalam museum. "Kita satu rombongan memang tujuan utamanya untuk berziarah sekaligus sholat di Masjid Agung yang kononnya sudah berusia lebih empat abad, tetapi anak-anak dan pemuda ini tujuannya hanya untuk berwisata dan menikmati hari liburan sekolah yang baru mulai pada Tanggal 6 Nopember mendatang," kata Maisaroh yang mengaku warga Bogor yang sengaja pergi ke Kota Banten Lama tersebut. Tidak hanya Maisaroh dan rombongan yang `memaksakan` untuk datang ke Banten lama, ada juga dari Palembang, Sumatera Selatan, yang datang berkunjung ke tempat makam-makam Sultan tersebut. Menurut Tubagus Abbas, Tempat tersebut sudah banyak dikenal masyarakat tidak hanya dari Provinsi Banten, tetapi juga dari luar Banten, sehingga tidak heran jika ada warga luar Banten yang datang ke daerah tersebut. Kehadiran ribuan masyarakat ke tempat Kota Banten Lama itu, telah membawa berkah bagi penduduk setempat dengan lakunya sejumlah barang yang didagangkan, mulai dari makanan sampai pada mainan. "Alhamdulillah Pak, saya mampu mendapatkan keuntungan sampai Rp50.000 hari. Jadi kalau seminggu kurang lebih dapat dikantongi uang sebesar Rp350.000. Itu laba yang saya peroleh," kata Idam (32), warga sekitar Masjid itu sambil menambahkan tapi kadang-kadang pernah hanya dapat Rp1.000 kalau lagi lengang. Idam yang sejak kecil mencari nafkah di sekitar masjid, mulai dari menjual kresek plastik sampai menjual asesoris dari kayu bernuansa Islam itu mengaku senang berdagang di sekitar Masjid tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006