Cilacap (ANTARA News) - Tuan rumah PSCS berhasil menundukkan PSIS Semarang 3-1 dalam laga lanjutan babak 16 besar Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2014 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa malam.
Tiga gol kemenangan bagi PSCS diciptakan Taryono pada menit ke-9, Roberto Kwateh pada menit ke-15, dan Andesi pada menit ke-65, sedangkan satu-satunya gol bagi PSIS diciptakan Andi Rahmad pada menit ke-43.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 12.000 penonton itu, tim PSCS segera mengambil inisiatif untuk menyerang ke pertahanan PSIS sejak peluit tanda dimulainya babak pertama ditiup wasit Agus Fauzan Arifin.
Akan tetapi upaya anak-anak asuhan pelatih Gatot Barnowo itu mendapat perlawanan keras dari para pemain PSIS.
Kendati demikian, Taryono dan kawan-kawan tidak pantang menyerah untuk membalas kekalahan mereka saat bertandang di kandang PSIS pada 10 September 2014.
Setelah berjuang keras, akhirnya PSCS dapat membobol pertahanan anak-anak asuhan pelatih Eko Riyadi.
Bola yang ditendang Taryono atas umpan Andesi pun dapat bersarang di gawang PSIS yang dijaga kiper Catur Adi Nugroho sehingga skor berubah menjadi 0-1 untuk PSCS pada menit ke-9.
Meskipun telah membobol gawang PSIS, tim yang berjuluk Laskar Nusakambangan itu tampaknya terus berupaya menambah pundi-pundi gol.
Upaya itupun membuahkan hasil berkat kejelian Roberto Kwateh yang menyambut sundulan pemain PSIS dengan tendangan hingga akhirnya bola itu mampu bersarang di gawang tim tamu, sehingga skor berubah menjadi 2-0 untuk PSCS.
Para pemain PSIS yang telah dua kali kebobolan pun segera berupaya membalas dengan melancarkan serangan balik ke pertahanan PSCS.
Masuknya Julio Alcorse yang menggantikan Fadli Manan pada menit ke-25 tampaknya memberi amunisi baru bagi PSIS.
Akan tetapi anak-anak PSCS seolah tidak memberi kesempatan bagi PSIS untuk menciptakan gol dengan terus melancarkan serangan ke pertahanan tim yang berjuluk Mahesa Jenar itu.
Menjelang berakhirnya babak pertama, PSIS akhirnya dapat membobol gawang PSCS yang dijaga Ega Rizky berkat tendangan Andi Rahmad dari luar kotak penalti, sehingga skor berubah menjadi 2-1 pada menit ke-43.
Hingga waktu turun minum, skor tetap bertahan 2-1 untuk PSCS Cilacap.
Selama pertandingan babak pertama itu berlangsung, wasit Agus Fauzan Arifin menghadiahi kartu kuning Heru Nerly (PSCS) pada menit ke-10 dan Anam Sahrul (PSIS) pada menit ke-49.
Memasuki babak kedua, jalannya pertandingan semakin memanas karena para pemain PSIS menunjukkan permainan keras mereka.
Bahkan, beberapa kali terjadi kericuhan yang diawali protes pemain PSIS kepada wasit Agus Fauzan Arifin.
Kendati demikian, suasana yang semakin memanas itu tidak mengendurkan semangat PSCS untuk menambah pundi-pundi gol.
Akan tetapi sebuah peluang yang dimiliki PSCS gagal menambah gol karena bola yang ditendang Taryono atas umpan Andesi tidak mampu bersarang di gawang PSIS.
Oleh karena melihat stamina Taryono melemah, pelatih Gatot Barnowo segera menarik keluar "striker" andalan PSCS itu dan menggantikannya dengan Saeful Bahri pada menit ke-58.
Masuknya Saeful Bahri pun memberikan semangat baru bagi PSCS untuk membangun serangan.
Hingga akhirnya, bola yang ditendang Andesi berkat umpan dari Rastiawan mampu bersarang di gawang PSIS, sehingga skor berubah menjadi 1-3 untuk PSCS.
Pelatih PSIS Eko Riyadi pun akhirnya menarik keluar Saptono dan menggantinya dengan Ronald Fagundes guna menambah amunisi bagi tim Mahesa Jenar pada menit ke-68.
Pertandingan pun semakin memanas ketika para pemain PSIS memrotes kebijakan wasit karena kembali memberikan kartu kuning kepada Anam Sahrul M pada menit ke-69.
Oleh karena itu, pemain bernomor punggung 42 tersebut harus rela meninggalkan lapangan dengan pengawalan polisi guna menghindari lemparan yang dilakukan para suporter PSCS.
Kendati hanya bermain dengan 10 pemain termasuki kiper, PSIS tetap menunjukkan permainan keras mereka, hingga akhirnya wasit memberikan kartu kuning kepada Ronald Fagundes pada menit ke-88.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, skor tetap bertahan 3-1 untuk PSCS Cilacap.
Saat ditemui usai pertandingan, pelatih PSIS Eko Riyadi mengakui bahwa
pemain asuhannya sering kali tertekan oleh PSCS.
"PSCS bisa memanfaatkan peluang dan bermain bagus," katanya.
Selain itu, kata dia, permainan juga pincang karena banyak pemain PSIS yang sedang sakit.
Sementara itu, Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengakui bahwa
permainan PSCS lebih baik dari PSIS.
"Permainan PSCS hari ini lebih baik dibanding PSIS," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, pelatih PSCS Gatot Barnowo mengatakan bahwa tim asuhannya bisa membuktikan untuk menciptakan gol.
"Adik-adik sudah kami beri motivasi, kalau ingin menang harus semangat dan tidak mau menyerah," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014