Nilai media bukan sekedar memiliki kartu pers dan menulis berita, tetapi jiwa wartawan harus lebih mengutamakan upaya mencerdaskan masyarakat. Jurnalis memiliki posisi strategis dalam menjalankan fungsi penyebaran informasi, pendidikan, hiburan, dan
Samarinda (ANTARA News) - Pejabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie berharap Perum LKBN Antara bisa rutin mempromosikan berbagai potensi dan perkembangan di provinsi temuda hasil pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur.
Pada acara Pelantikan Datu Iskandar Zulkarnain menjadi Kepala Biro Antara Kaltara di Gedung PWI Kaltim di Samarinda, dia mempercayakan promosi Kaltara kepada Perum KLBN Antara karena kantor berita ini berperan sebagai Humas Negara yang juga Humas pemerintah daerah, sehingga semua potensi di daerah bisa diketahui secara nasional maupun internasional.
Dia juga berharap Antara yang merupakan pewaris dan cita-cita pembangunan, dapat terus berperan aktif dan bersikap terbuka terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat, termasuk menjunjung tinggi kejujuran karena kejujuran merupakan ruh dari jurnalisme agar dipercaya masyarakat.
Irianto mengku bangga jika Perum LKBN Antara dalam program sebagai perusahaan media menjadi lembaga penyiaran berita yang seimbang bagi program pemerintah kepada masyarakat, bukan sekedar mengejar bisnis.
"Nilai media bukan sekedar memiliki kartu pers dan menulis berita, tetapi jiwa wartawan harus lebih mengutamakan upaya mencerdaskan masyarakat. Jurnalis memiliki posisi strategis dalam menjalankan fungsi penyebaran informasi, pendidikan, hiburan, dan sosial kontrol," ujarnya.
Pelantikan Kepala Biro Antara Kaltara tersebut juga dirangkai dengan nota kesepahaman (MoU) antara Perum LKBN Antara dan Pejabat Gubernur Kaltara terkait imbal siar atau kerja sama pemberitaan.
"Saya bukan tipe orang yang hanya mau menandatangani sesuatu yang sekedar seremonial, jadi dengan adanya penandatanganan ini, maka ke depan kerja sama dengan Antara dapat semakin kuat, terutama mengenai promosi potensi daerah," katanya.
Dalam kesempatan itu, Irianto juga mengatakan bahwa semua media massa dipersilakan menulis apa adanya tentang kondisi yang ada di Kaltara, baik mengenai kondisi terkini maupun kejadian riil yang terjadi di lapangan.
Dia mengatakan masih banyak pejabat yang enggan menemui wartawan karena terkadang wartawan memelintir apa yang dikatakan pejabat, termasuk informasi yang disampaikan sepotong-sepotong sehingga tidak tuntas.
Namun di Provinsi Kaltara, Irianto sudah mengingatkan para pejabat agar tidak alergi terhadap wartawan, namun jusru harus melayani jika ada wartawan yang ingin wawancara dan pejabat harus menyampaikan informasi secara terbuka.
(KR-GFR/M025)
Pewarta: M Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014