Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa menguat tipis 11 poin menjadi 11.960 per dolar AS setelah hari sebelumnya ditutup pada 11.971 per dolar AS.
"Rupiah mengalami penguatan pada hari ini (16/9) namun cenderung terbatas karena pengaruh pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed (FOMC) yang diekspektasikan menaikan suku bunga AS lebih cepat," ujar Pengamat Pasar Uang dari Bank Himpunan Saudara Rully Nova.
Ia mengatakan bahwa kenaikan suku bunga AS (Fed rate) memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pasar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Kenaikan Fed rate itu menyangkut pasar keuangan global, investor bisa mengalihkan dananya ke AS karena faktor Fed rate," ucapnya.
Kendati demikian, menurut dia, tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS saat ini masih bersifat sementara, faktor susunan kabinet pemerintahan baru dapat menopang nilai tukar domestik untuk kembali masuk ke dalam tren penguatan.
"Susunan kabinet diharapkan sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga menumbuhkan kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia," katanya.
Jika pasar menilai positif terhadap susunan kabinet, ia memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah dapat kembali ke level 11.600-11.700 per dolar AS.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 11.903 per dolar AS dari posisi sebelumnya 11.875 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014