Toronto (ANTARA News) - "A Little Chaos" merupakan sebuah film tentang pembangunan taman-taman Versailles yang mengambil setting tahun 1682, namun Alan Rickman sebagai sutradara mengaku ingin penonton tidak melihatnya sebagai bagian dari sejarah.
Sebaliknya, film yang diluncurkan pertama kali dalam gala penutupan Festival Film Toronto International ini menceritakan tentang karakter Sabine De Barra, seorang perempuan yang mencoba menggeluti dunia laki-laki saat ia berusaha untuk mengatasi masalah pribadinya.
"Kata-kata pertama di film ini adalah, 'Yang Mulia.' Kami tidak memberitahu Anda di mana Anda berada, hal itu tidak penting. Film ini bukan dokumenter, tidak faktual dan memang tidak dimaksudkan untuk seperti itu, "kata Rickman kepada Reuters.
Film itu mengisahkan tentang Sabine, seorang arsitek lanskap yang dimainkan oleh Kate Winslet, bertugas menciptakan salah satu air mancur di istana dimana Versailles belum terselesaikan.
Dia adalah karakter yang "tak mungkin ada," kata Rickman, yang juga memainkan Raja Louis XIV dalam film tersebut.
"Cerita film ini banyak mengambil dari perspektif seorang wanita dan hal ini terjadi dalam masyarakat tertentu. Film ini berbicara tentang di mana perempuan tidak memiliki fungsi dalam masyarakat, mereka ada hanya untuk menjadi dekoratif, "katanya.
"Benang merah film ini adalah bahwa tokoh utama, perempuan yang kuat dan aktif ini, masih berhubungan dengan masa lalu yang harus dia selesaikan saat ia mencoba untuk menggeluti dunia yang dijalankan oleh laki-laki," lanjutnya.
Film ini menempatkan Rickman di kursi sutradara untuk pertama kalinya sejak "The Winter Guest" tahun 1997, meskipun selama ini ia telah menyutradarai teater di mana ia mengatakan keduanya (film dan teater) memeliki dasar-dasar yang sama.
Alasan lain dia meninggalkan dunia sutradara selama 17 tahun adalah komitmen waktu yang ia butuhkan untuk memainkan peran Severus Snape dalam delapan film "Harry Potter" yang dirilis 2001-2011.
Meskipun ia memiliki proyek penyutradaraan lain, Rickman mengatakan ia berencana untuk melakukan beberapa pekerjaan lain terlebih dahulu, termasuk pergi ke Afrika Selatan bulan depan untuk shooting "Eye in the Sky", sebuah film tentang perang, demikian Reuters.
Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014