Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Semen Padang, Munadi Arifin, berpulang selamanya dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, berbelasungkawa, dan menyebutkan bahwa kita kehilangan sosok tenang dan rendah hati.
"Saya terakhir bertemu dengan Munadi Arifin, Agustus lalu saat berkunjung ke Kantor Semen Padang dan menginap di Kompleks Perumahan Semen Padang, Indarung. Kita (BUMN) benar-benar kehilangan," kata dia, di Jakarta, Senin.
Arifin, pada pukul 01:30 WIB Senin ini menghadap Sang Pencipta, setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan di RS Gatot Subroto, Jakarta.
Sebelum meninggal, pada Minggu siang (14/9), Munadi masih menghadiri resepsi pernihakan sahabatnya di Bandung. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Jakarta, dan mendapat perawatan di RSPAD Gatot Subroto, hingga akhirnya meninggal dunia.
Iskan mengenang, pria kelahiran Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat, 4 Agustus 1954 itu, selalu sigap dalam menghadapi persoalan secara sistematis.
"Beliau juga membidani pabrik baru yang sangat besar, yang sekarang sedang dikerjakan. Beliau sudah berhasil membayar utang ke masyarakat sekitar yang dulu merasa terganggu dengan debu," ujarnya.
Di tangan Arifin juga, masa depan Semen Padang semakin cerah dengan kelebihan perusahaan yang memiliki kekuatan keuangan untuk investasi.
Arifin yang alumnus ITB dari jurusan Teknik Kimia pada 1980 itu meninggalkan seorang istri bernama Yoswita, dan empat anak, yaitu tiga anak laki-laki, dan seorang anak perempuan.
Ia dipercaya menduduki posisi puncak di PT Semen Padang sejak 17 Juni 2011.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014