Denpasar (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjalin kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) fokus dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan buku pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sejak awal kehamilan.
"Kerjasama ini terfokus dalam hal meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak melalui penerapan penggunaan buku pedoman KIA," kata Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian RI, Anung Sugihantono, di Denpasar, Minggu malam.
Ia menuturkan bahwa di Indonesia penerapan menejemen buku KIA sudah dikembangkan sejak tahun 2014. Namun, masyarakat masih minin kesadaran pentingnya buku pedoma kesehatan ibu dan anak itu sehingga kerjasama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kembali kesadaran masyarakat.
Dalam acara pembukaan "The Third Country Training Program" (TCTP) Di BPKKT Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar Timur itu, pihaknya mengatakan dengan adanya buku pedoman KIA tersebut dapat mencatat kesehatan ibu hamil, persalinan, dan perkembangan kesehatan anak hingga usia lima tahun.
"Tantangan yang kami hadapi kedepan, untuk target MDGs kesehatan ibu dan anak masih belum tercapai sehingga perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat pentingnya buku pedoman KIA tersebut," ujarnya.
Ia mengakui target kesehatan ibu dan anak di Bali relatif baik dibandingkan dengan Provinsi lainnya yang ada di Indonesia sehingga diharapkan menjadi contoh untuk daerah lainnya.
"Untuk pelayanan kesehatan di Bali baik itu rumah sakit dimasing - masing Daerah, puskesmas dan swasta 95 persen sudah sangat baik. Selain itu, penerapan buku pedoman KIA juga baik," ujar Anung.
Ia menegaskan bahwa buku pedoman KIA tersebut dapat dijadikan pedoman untuk mencegah kematian ibu dan anak di Indonesia, khususnya Bali.
"Mudah-mudahan dengan kerjasama ini derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia lebih meningkat dan angka kematian ibu melahirkan menurun," ujar Anung.(*)
Pewarta: I Made Surya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014