Jambi (ANTARA News) - Sepanjang tahun 2014, lima orang warga Provinsi Jambi meninggal akibat terserang penyakit demam berdarah, kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr Kaswendi.
Ketika dihubungi Minggu, ia menjelaskan, terhitung sejak Januari hingga Agustus 2014, warga Jambi yang positif terkena demam berdarah (DBD) sebanyak 462 orang, lima orang di antaranya meninggal dunia.
Rinciannya, di kota Jambi warga yang terkena DBD sebanyak 252 orang dan meninggal tiga orang, Kota Jambi merupakan penyumbang penderita DBD yang paling banyak. Di Kabupaten Batanghari tercatat 70 kasus dan meninggal satu orang. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 54 kasus dan meninggal dunia satu orang.
Sementara di Kabupaten Muarojambi ditemukan 28 kasus tapi tidak ada yang meninggal, di Kabupaten Bungo 22 kasus, Sarolangun sembilan kasus, Merangin tiga kasus dan Kabupaten Tebo tiga kasus.
"Di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh tidak ditemukan warga yang terkena DBD," jelasnya.
Angka kasus tahun ini hampir sama dengan angka DBD tahun lalu, pada 2013 warga penderita DBD sebanyak 638 orang dan meninggal dunia 18 orang.
"Jumlah kasusnya kemungkinan sama, ini kan baru tercatat hingga Agustus. Hanya saja jumlah penderita meninggal jauh berkurang," kata Kaswendi.
Terkait penanganan oleh tenaga medis, ia mengatakan para medis di Puskesmas sudah banyak yang dilatih. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui gejala DBD seperti apa.
"DBD seperti flu biasa, jika hari ketiga atau keempat batuk dan panas tidak turun dan tidak sadar, segeralah dibawah ke Puskesmas untuk penanganan," imbuhnya.
Ia menambahkan, masing-masing rumah keluarga agar tetap melaksanakan pemantauan jentik-jentik nyamuk, minimal tiga kali dalam satu minggu. Langkah lain yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pola Menguras, Menutup dan Menguburkan (3M).
(KR-NF/E003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014