Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia hingga 25 Oktober 2006 telah menerbitkan surat utang dengan total nilai mencapai Rp694,778 triliun atau turun 0,5 persen dari posisi pada 24 Agustus 2006 sebesar Rp698,353 triliun.
Menurut data yang dikutip dari Direktorat Pengelolaan Surat Utang Negara, Rabu, angka tersebut terdiri atas surat berharga yang diperdagangkan ("tradable securities") sebesar Rp473,751 triliun dan surat berharga yang tidak diperdagangkan ("non-tradable securities") sebesar Rp221,027 triliun.
Untuk surat berharga yang diperdagangkan dengan denominasi rupiah tercatat mencapai Rp418,751 triliun dan surat berharga yang diperdagangkan dengan denominasi dolar AS mencapai ekuivalen Rp55 triliun dengan kurs Rp10.000 per dolar AS.
Sedangkan surat berharga dengan denominasi rupiah terdiri atas surat berharga dengan suku bunga tetap ("fixed rate coupon") Rp236,548 triliun, termasuk di antaranya obligasi ritel bernomor seri ORI001 senilai Rp3,283 triliun dan dengan surat berharga dengan suku bunga mengambang ("variable rate coupon") sebesar Rp182,166 triliun.
Menurut data tersebut ada beberapa surat utang yang akan jatuh tempo pada periode 2006-2009 yaitu, surat utang dengan nomor seri FR002 (jatuh tempo pada 15 Juni 2009), FR005 (15 Juli 2007), FR0029 (15 April 2007), FR0041 (15 November 2008), VR0011 (25 Oktober 2006), VR0012 (25 September 2007), VR 0013 (25 Januari 2008), VR0014 (25 Agustus 2008), VR0015 (25 Desember 2008), dan VR0016 (25 Juli 2009) serta ORI001 yang jatuh tempo pada 9 Agustus 2009. (*)
Copyright © ANTARA 2006