London (ANTARA News) - Penampilan Gamelan Jatiroso yang dimainkan 22 pengrawit dan penyanyi serta lima penari dari Tim Gamelan Krida Mardawa Kraton Yogyakarta Hadiningrat memukau sekitar 700 penonton yang memenuhi gedung National Concert Hall (NCH) Dublin.

Saat pertunjukan berakhir, penonton bertepuk tangan dan memberikan standing vocation yang cukup lama.

Konser musik gamelan tersebut merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan "Gamelan Open Day and Concert" sekaligus upacara penamaan gamelan bertajuk "Paring Dalem Asma Kyai Jati Roso" di Dublin, Irlandia,dan peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Irlandia, demikian Pensosbud KBRI London, Heni Hamidah kepada Antara London, Minggu.

Dalam konser perdana dan upacara penamaan seperangkat alat musik gamelan Jatiroso yang dihibahkan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta kepada NCH yang tiba pada awal tahun 2014 dilakukan Sultan Hamengku Buwono X itu mendapat sambutan dan perhatian tinggi dari warga Irlandia.

Turut hadir dalam acara tersebut Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia bersama Lastry Hamzah Thayeb dan pejabat Pemerintah Irlandia, dan dari kedutaan besar asing negara sahabat, masyarakat Indonesia berdomisili di Irlandia maupun yang datang dari Inggris khusus untuk menyaksikan gala konser gamelan.

Konser musik gamelan yang diselenggarakan National Concert Hall Dublin bersama KBRI London, NCH Dublin, dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, itu juga merupakan peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Irlandia diawali dengan resepsi diplomatik, penyelenggaraan forum bisnis, dan pertunjukan seni dan budaya gamelan.

Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya menyampaikan musik dan budaya dapat menyatukan berbagai bangsa dengan latar belakang berbeda. Hal yang sama diakui CEO National Concert Hall (NCH) Dublin, Republik Irlandia, Simon Tayler, yang berbagi pandangan musik dan budaya dapat menyatukan berbagai bangsa .

Dikatakannya konser gamelan ini menjadi kesempatan mendayagunakan budaya untuk menjembatani, menumbuhkan sifat peduli, dan memperkuat saling pengertian antar peradaban.

"Mempertimbangkan nilai-nilai penting tersebut, maka saya menamakan Gamelan Kraton Yogyakarta ini Jatiroso", lanjut Sultan Hamengku Buwono X, sekaligus menyerahkan papan nama gamelan bertuliskan Jatiroso kepada Simon Tayler.

Sultan Hamengku Buwono X secara khusus berkunjung ke Dublin, Irlandia dalam rangka upacara penamaan perangkat gamelan kraton Yogyakarta yang telah dihibahkan Pemerintah DIY kepada National Concert Hall Dublin tahun 2013 lalu. Tim Gamelan Krida Mardawa Kraton Yogyakarta, beranggotakan 30 orang, yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Drs. H. Yudaningrat.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014