Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih akan didominasi sentimen dari domestik. Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Rabu, mengatakan bahwa perdagangan Rabu ini sentimen lokal masih akan mendominasi sentimen pasar, dengan kembali berakhirnya penurunan tipis (mixed) di bursa Wall Street. Menurut mereka, pelaku pasar akan menantikan pengumuman angka inflasi bulan Oktober yang akan dirilis siang ini (Selasa) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Gambaran inflasi Oktober seperti telah diindikasikan oleh pemerintah adalah naik antara 1-1,2 persen dan akan menekan angka inflasi tahunan di bawah dua digit untuk pertama kalinya sejak kenaikan harga BBM pada akhir tahun lalu. Menurut pemerintah, selama bulan puasa tahun ini kenaikan harga bahan makanan tidak tergantung pada kecukupan stok atau suplai barang, namun lebih kepada faktor psikologis masyarakat yang memang situasinya berbeda dibanding tahun lalu. Sementara itu, prediksi sejumlah ekonom yang disurvai oleh kantor berita Xinhua inflasi akan naik pada kisaran 0,45-1,3 persen m-o-m (bulan ke bulan) atau naik 5,85-7,9 persen y-o-y (tahun ke tahun). Dengan perkiraan inflasi yang cukup bersahabat tersebut, besar kemungkinan bank sentral dapat mencapai target suku bunga akhir tahun hingga 10 persen atau bahkan sedikit lebih rendah 9,75 persen jika dalam dua Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya BI Rate turun 50 basis poin. Dengan sentimen dari domestik ini, Valbury memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak `mixed` pada kisaran 1.575-1.588. Sementara IHSG pada Selasa ini dibuka naik tipis 1,301 poin di posisi 1.583,927, sementara Indeks LQ45 start menguat 0,359 poin ke level 346,204. (*)

Copyright © ANTARA 2006