Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia diminta benar-benar menjaga kesehatannya terutama 10 hari menjelang wukuf yang diperkirakan akan jatuh pada 3 Oktober, karena puncak haji tersebut memerlukan energi yang besar sehingga fisik harus dipersiapkan dengan baik.
"Sepuluh hari sebelum wukuf jamaah haji harus fokus (terhadap kesehatan)," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Fidiansyah, yang juga Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, saat peluncuran Gerakan Minum Zamzam dan Makan Kurma, di Makkah, Sabtu.
Ia meminta 10 hari menjelang wukuf di Padang Arafah, jamaah fokus hanya mengerjakan ibadah yang wajib dan mengurangi ibadah sunnah yang bisa menguras tenaga besar. Ibadah sunah yang biasa dilakukan oleh jamaah adalah umroh sunah yang cukup melelahkan.
Ia mengharapkan agar jamaah yang melakukan safari wukuf makin sedikit dibanding tahun lalu. Safari wukuf dilakukan terhadap jamaah yang sakit sehingga perlu menggunakan ambulan saat wukuf.
Fidiansyah mengatakan pada tahun lalu terdapat 155 jamaah yang safari wukuf. "Diharapkan dengan program-program yang ada maka jumlahnya semakin berkurang," katanya.
Jamaah yang melakukan safari wukuf hanya sebentar di Padang Arafah untuk selanjutnya kembali ke Makkah. Mereka tidak mengikuti rukun haji lainnya seperti bermalam di Muzdalifah dan melempar jumroh di Mina.
Pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf makin penting karena sebagian besar jamaah berusia tua dan termasuk golongan resiko tinggi.
Menurut Fidiansyah puncak haji tahun ini bisa lebih berat karena diperkirakan wukuf akan jatuh pada hari Jumat sehingga akan menjadi haji akhir. Jika ini terjadi maka akan banyak masyarakat Arab yang juga akan melaksanakan ibadah haji. Ia memperkirakan akan ada tiga juga umat Islam yang akan berhaji. Sementar kuota haji Indonesia adalah 168.800 orang.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014