Pacitan (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menggelar serangkaian program desa pesisir tangguh, sebagai upaya membentuk masyarakat mandiri mengantisipasi bencana tsunami di empat kawasan pantai setempat.
"Tahun lalu (2013) kami sudah melaksanakan program ini di dua desa di Kecamatan Pacitan. Tahun ini tambah dua desa lagi di Kecamatan Ngadirojo," terang Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Didit Maryanto, Sabtu.
Dua desa yang telah dilatih dan diberi pengetahuan dasar mitigasi kebencanaan pada 2013 masing-masing adalah Desa Kembang dan Sirnoboyo di Kecamatan Pacitan.
Sementara dua desa terakhir yang kini mendapat program serupa adalah Desa Hadiwarno dan Sidomulyo di Kecamatan Ngadirojo.
Menurut penjelasan Didit, kegiatan itu secara khusus digelar sebagai upaya mempersiapkan masyarakat yang mandiri menghadapi bencana.
Bentuk program yang diberikan meliputi beberapa hal, mulai dari sosialisasi tentang potensi tsunami, pembuatan peta rawan bencana, jalur evakuasi, hingga kemampuan dasar mitigasi kebencanaan.
"Masyarakat kita bentuk menjadi mandiri untuk menghadapi ancaman gelombang tsunami jika nanti benar-benar terjadi," kata Didit.
Didit menambahkan, program desa pesisir tangguh pada dasarnya adalah sebuah program untuk menata dan meningkatkan kehidupan desa-desa pesisir nelayan yang tangguh terhadap bencana serta berbasiskan pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir, sehingga memiliki sikap tanggap terhadap setiap potensi kebencanaan.
Tidak hanya ancaman gelombang tsunami, tetapi juga banjir, tanah longsor, maupun jenis bencana alam lainnya.
"Masyarakat kami libatkan langsung dalam upaya mitigasi bencana," tandasnya.
Tingginya risiko dan dampak terjangan gelombang tsunami sempat disampaikan fasilitator dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indra Gunawan saat berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Selasa (9/9).
Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran kondisi geografis yang dikelilingi bukit, sementara morfologi pantai berupa dataran rendah. "Dua kondisi ini bisa menyebabkan energi yang dilepaskan saat terjadi gelombang tsunami akan besar," jelasnya.
Berdasar catatan BDBD, dalam kurun waktu tiga bulan, Januari-Maret 2014, wilayah Kabupaten Pacitan, kerap diguncang gempa bumi. Sedikitnya 15 kali getaran gempa terdeteksi selama triwulan pertama 2014 tersebut, dan diperkirakan meningkat dua/tiga kali lipat hingga akhir Agustus lalu.
Kabupaten Pacitan terdiri atas tujuh kecamatan yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan laut, yakni Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014