"Kenaikkannya tidak sebesar di beberapa daerah di Tanah Air yang mencapai Rp180 ribu hingga Rp200 ribu per tabung," kata Ny Teli (35), seorang ibu rumah tangga di bilangan jalan Karaja Lembah Palu, Sabtu.
Ia mengatakan harga itu jika konsumen membeli langsung ke pengecer.
Lain lagi kalau konsumen minta agar diantarkan langsung ke rumkah, harganya ditambah ongkos angkutan sebesar Rp5.000 menjadi Rp140 ribu/tabung.
Menurut dia, tidak ada masalah. Dari pada di tempat lain yang harganya jauh lebih tinggi.
Hal senada juga disampaikan Ny Yusman (46), seorang PNS yang berdomisili di BTN Palupi. Ia juga membenarkan harga elpiji 12kg sudah naik sejak sepekan ini menyusul kebijakan pemerintah yang telah menaikan harga elpiji 12kg tersebut.
"Ya mau bilang apa. Terima saja kebijakan pemerintah itu," katanya.
Lagi pula yang naik khusus elpiji 12kg. Tetapi untuk elpiji 3kg yang memang diperuntukan bagi masyarakat golongan menengah ke bawa tidak naik.
Yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga elpiji 12kg adalah pedagang makanan seperti penjual martabak, terang bulan, tahu dan tempe.
Harga elpiji 3kg di tingkat pengecer tidak mengalami kenaikan. Harga masih tetap normal seperti biasanya yaitu Rp16 ribu/tabung.
Sementara Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sulawesi Tengah, Rudi Zulkarnain mengatakan hasil monitoring menunjukkan persediaan elpiji 3kg dan 12kg cukup memadai.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014