Cianjur (ANTARA News) - Pengendara jalur utama Puncak Cianjur menuju Bogor atau sebaliknya sebaiknya waspada menyusul retaknya salah satu tebing di KM 16 Jalan Raya Puncak tepatnya di sekitar Kampung Cisarua Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Cianjur yang terjadi Minggu (29/10) kemarin. Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, Selasa, bila terjadi hujan deras kemungkinan bakal terjadi longsoran hebat yang bisa membahayakan pengendara di jalur tersebut sehingga perlu segera diantisipasi dari sekarang. Untuk menghindari korban jiwa, Pemerintahan setempat telah menginstruksikan puluhan keluarga yang ada di sekitar lokasi untuk segera mengungsi ke tempat aman. Kepala Sat Polisi Pamong Praja Pemkab Cianjur, Dra. Esih Sukaesih Karo, kepada ANTARA di lokasi kejadian mengungkapkan, tebing yang mempunyai kemiringan hampir 90 derajat, mengalami keretakan setelah diguyur hujan hari Minggu (29/10) sekitar pukul 15.00 WIB lalu. "Kami telah memberikan peringatan kepada warga di beberapa daerah di kawasan tersebut untuk lebih waspada," katanya. Hasil pengecekan lapangan, menurut Esih, tebing curam setinggi kurang lebih 75 meter yang tepat berada di pinggir jalan utama puncak itu mengalami keretakan sepanjang 25 meter dengan kedalaman 30 centimeter. Kondisi tersebut, sambung Esih, bisa mengakibatkan longsor jika dalam waktu dekat ini tidak cepat ditangulangi. Ia menambahkan, selain bisa mengakibatkan putusnya jalur transfortasi, longsor bisa juga mengakibatkan korban jiwa jika puluhan penduduk yang bedara di bawah tebing tidak segera mengungsi. "Kami telah mengintruksikan agar penduduk yang ada di sekitar daerah tersebut sementara waktu mengungsi hingga kawasan itu dinyatakan aman," sambungnya. Disebutkan Esih, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan beberapa upaya mencegah terjadinya longsor. Salah satunya bekerjasama dengan sejumlah dinas terkait untuk melakukan pemadatan tanah di sekitar lokasi tebing yang mengalami keretakan dan mempersiapkan alat berat jika sewaktu-waktu longsor terjadi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006