"Suami saya memang cemburuan dan setiap kali bertugas menjadi mantri kesehatan PNS, kerap mengurung kami berdua, bahkan ini dilakukan sejak kami menikah dengan alasan suami saya khawatir," kata Nining yang ibu bayi itu kepada wartawan, di Sukabumi, Rabu.
Bahkan, lanjut dia, saat anak saya sakit dan akhirnya meninggal dunia, ia kesulitan meminta bantuan kepada warga. Warga baru bisa datang setelah menjebol gembok dan merusak tralis besi rumah.
Ibu muda Nining (19) dan bayinya Rizki kerap dikurung atau dilarang keluar rumah saat suaminya,Suhartono, bekerja. Bahkan, ia dan anaknya yang baru lahir dua pekan lalu itu tidak bisa keluar karena rumahnya digembok.
Nining yang tinggal di Kampung Garung, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi itu menambahkan, anaknya meninggal dunia setelah suaminya pergi dari rumah untuk bertugas di Puskesmas.
Selang setengah jam setelah pintu dikunci dari luar dan gerbang digembok oleh suaminya, Rizki tiba-tiba kesulitan bernafas dan warga baru membantu setelah tiga jam dirinya meminta tolong.
Ia yang panik melihat anaknya sesak nafas, langsung mencoba meminta tolong kepada warga, tapi karena rumahnya terkunci rapat warga kesulitan untuk membantu hingga akhirnya harus menggegaji tralis dan gembok serta mendobrak pintu rumah.
"Setelah rumah dijebol warga, anak saya sudah meninggal dunia dan saya pun tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa karena telepon genggam dibanting oleh suami saya," tambahnya.
Ketua RT setempat, Mumuh Mutaqin mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (8/9).
Menurut dia, pasangan suami istri itu memang kurang dalam bersosialisasi dengan warga, bahkan Suhartono yang dikenal sebagai mantri kesehatan di Puskesmas Pembantu Kampung Garung jarang mengobrol dengan warga sektiar.
"Dalam pembongkaran rumah itu, kami juga melibatkan tokoh masyarakat, khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah warga berhasil masuk si anak sudah meninggal dunia yang katanya tidak bisa bernafas," katanya.
Sampai saat ini, kasus tersebut masih ditangani oleh pihak kepolisian dari Polres Sukabumi Kota dan beberapa warga pun dijadikan saksi atas peristiwa ini.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014