Beijing (ANTARA News) - Tiongkok berharap bisa mendirikan stasiun luar angkasa pertamanya sekitar 2011, media pemerintah setempat mengatakan.
Para pemimpin Tiongkok telah menetapkan prioritas untuk memajukan program luar angkasa, dengan Presiden Xi Jinping menyerukan kepada negara itu untuk mendirikan sendiri sebuah kekuatan luar angkasa.
Dalam misi ruang angkasa barawak Tiongkok tahun lalu, tiga astronot menghabiskan 15 hari di orbit dan berlabuh dengan laboratorium penelitian luar angkasa, Tiangong (Heavenly Palace) 1.
Yang Liwei, kepada deputi Badan Ruang Angkasa Berawak Tiongkok yang juga pria Tiongkok pertama di ruang angkasa, mengatakan akan menyusul Tiangong 2 yang mungkin diluncurkan 2016.
Kemudian, sekitar 2018, inti stasiun ruang angkasa akan diluncurkan dengan penempatan selesai empat tahun kemudian, kantor berita Xinhua melaporkan.
Tiongkok sebelumnya mengatakan pengerjaan stasiun luar angkasa akan siap pada 2020.
Depertemen Pertahanan AS menegaskan peningkatan kemampuan luar angkasa Tiongkok merupakan upaya Tiongkok untuk mencegah musuh menggunakan aset-aset berbasis-ruang angkasa ketika krisis.
Meskipun kemajuan-kemajuan dipertimbangkan, program luar angkasa Tiongkok masih tertinggal dibanding Amerika Serikat dan Rusia.
Tiongkok harus tetap mengusai peluncuran kargo dan bahan bakar dengan pesawat-pesawat ruang angkasa dan mendaur ulang air serta udara untuk memperpanjang misi-misi berawak, kata Xinhua dikutip Reuters.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014