"Jika pembenahan tidak dilakukan segera mungkin, maka akan kalah bersaing dengan produk luar negeri yang masuk ke Indonesia," katanya usai membuka Seminar Nasional Pembenahan Sistem Logistik Nasional di Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, Indonesia yang penduduknya sekitar 50 persen dari penduduk ASEAN akan menjadi pangsa pasar cukup besar terhadap berbagai produk dari berbagai negara.
"Artinya, berbagai produk industri luar negeri akan beredar di pasaran dan masyarakat akan membeli barang-barang berkualitas," katanya.
Karena itu, peningkatan mutu produk dan juga penyesuaian harga akan menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan daya saing produk industri dalam dengan luar negeri.
Ia mengemukakan, sebagai salah satu negara yang menjadi incaran pasar, industri dalam negeri harus tetap menjaga pangsa pasar dalam dan juga bisa memiliki pasar di luar negeri.
MS Hidayat juga mengatakan kalangan industri juga harus memanfaatkan pangsa pasar ASEAN sebab selama ini banyak mitra dari negara itu mengincar pasar di luar ASEAN.
Ia menyebutkan neraca perdagangan produk industri Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami defisit yang dipengaruhi ekspor hanya tumbuh rata-rata sepuluh persen sedangkan impor produk industri tumbuh rata-rata 16 persen.
Pihaknya juga telah melakukan beberapa persiapan untuk sektor industri dalam menghadapi MEA dan pasar bebas dunia 2020 yakni untuk pasar ekspor menggunakan strategi ofensif di antaranya industri agro dan untuk pasar luar negeri strategi defensif seperti otomotif, semen dan garmen.
Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014