Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana hampir Rp1,03 triliun dalam lelang tiga seri Sukuk Negara pada Selasa (9/9), dari total penawaran yang masuk sebesar hampir Rp4 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan melalui laman resminya di Jakarta, Rabu, menyebutkan jumlah hampir Rp1,03 triliun itu berasal dari seri SPN-S10032015 dan seri PBS006.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp620 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,80 persen dan imbalan secara diskonto.
Sementara itu jumlah dimenangkan untuk seri PBS006 sebesar Rp405 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dan tingkat imbalan 8,25 persen.
Penawaran masuk untuk seri SPN-S10032015 sebesar Rp2,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,78 persen dan tertinggi 7,50 persen. Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini akan jatuh tempo10 Maret 2015.
Penawaran masuk untuk seri PBS006 sebesar Rp531 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,19 persen dan tertinggi 8,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 September 2020.
Sementara itu tidak ada penawaran yang dimenangkan untuk seri PBS005. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp552 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 9,06 persen dan tertinggi 9,75 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar hampir Rp1,03 triliun (Rp1.025 miliar) itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.
Penjualan Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBNP 2014.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014