... ada pilot yang berani. Landasannya masih bisa didarati pesawat lain... "Jayapura (ANTARA News) - Kecelakaan penerbangan pada pesawat terbang Enggang Air, di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, akan segera diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Kepala Polres Puncak Jaya, AKBP Marcelis, Selasa, mengatakan, "Besok, hari Rabu, petugas KNKT akan tiba di Mulia. Mereka akan menginvegasi peristiwa itu.
Menurut Marcelis, pesawat naas itu diduga tergilincir karena gangguan cuaca, terpaan angin yang cukup kencang sehingga ban depan dan samping kiri pecah serta baling-baling bengkok karena terkena landasan.
"Pesawat itu masih ada di jalur pacu. Belum dipindahkan menunggu petugas KNKT," katanya.
Hingga kini pesawat itu masih berada di sisi landasan namun landasan bandara tersebut masih bisa didarati pesawat lain.
"Kalau ada pilot yang berani. Landasannya masih bisa didarati pesawat lain," katanya.
Marcelis juga mengatakan beberapa jam sebelum kejadian, dirinya menggunakan jasa penerbangan pesawat tersebut untuk terbang ke Jayapura.
"Sekitar pukul 09.30 WIT saya naik pesawat itu. Tapi setelah kembali ke Mulia rupanya pesawat terkena gangguan cuaca," katanya.
Pesawat Enggang Air dengan kode registrasi PK-RSC, Selasa, kecelakaan hingga menyebabkan sejumlah kerusakan di badan pesawat.
Pesawat dengan pilot Jose (45 th) dan kopilot Sung Il Min (36 th) kecelakaan saat mendarat sekitar 400 meter dari ujung landasan.
"Tidak ada korban jiwa. Penumpang berjumlah 10 orang dengan pilot dan co pilot dalam keadaan baik," kata Marcelis.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014