Denpasar (ANTARA News) - Pada musim kemarau tahun ini, kebakaran hutan juga melanda sejumlah wilayah di Bali dan hingga akhir Oktober kemarin 300 hektar hutan di pulau itu hangus dilalap api. Luas hutan yang terbakar pada musim kemarau tahun ini, menurut Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Bali Ir. Made Sulendra di Denpasar, Selasa, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 102 hektar. Tingkat kebakaran hutan di Bali setiap tahunnya relatif tinggi yakni 350 hektar dan hampir selalu terjadi di lokasi yang sama. Lahan yang terbakar sebagian besar adalah padang ilalang dan semak-semak di bawah tanaman pinus. Diakui Sulendra, kebakaran tersebut 90 persen akibat ulah manusia yang berlaku ceroboh saat memasuki hutan di musim kemarau.. Kebakaran yang terjadi secara rutin setiap musim kemarau itu tersebar di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, serta Kecamatan Kubu dan Seraya Kabupaten Karangasem. "Kebakaran tidak benar terjadi berminggu-minggu, karena dalam satu hari sudah berhasil dipadamkan berkat bantuan dan peranserta masyarakat setempat," ujar Sulendra. Luas hutan di Bali seluruhnya adalah 127.271 hektar yang terdiri dari hutan lindung hutan lindung 96.766 hektar, hutan produksi 8.626 hektar, kawasan suaka alam 1.762 hektar, Taman Nasional Bali Barat 15.587 hektar, Taman wisata 4.154 hektar dan taman hutan raya 1.361 hektar. Lahan kritis dalam kawasan maupun di luar kawasan hutan tercatat 55.313 hektar dalam dua tahun terakhir berhasil direhabilitasi seluas 16.000 hektar, kata Sulendra.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006