Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih memiliki peluang naik ke kisaran 'resistance' barunya di 1.587-1.593. Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Selasa, mengungkapkan bahwa menguatnya IHSG di tengah melemahnya sentimen bursa regional membuktikan kuatnya sentimen domestik yang diperkirakan bertahan hingga hari ini. "IHSG diperkirakan masih dapat menguat menuju kisaran resistance barunya di 1.587-1.593, sebelum terbuka kembali potensi koreksi jangka pendek," katanya. Berakhirnya sesi bursa Wall Street dengan penurunan tipis pada indeks Dow semalam juga akan mengurangi pengaruh eksternal terhadap aktivitas BEJ hari ini. Menurut dia, kekecewaan Wall Street atas turunnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal ketiga 2006 ke level terendahnya dalam tiga tahun terakhir kemungkinan tidak akan berlarut-larut. Wall Street masih cukup optimis perekonomian mereka akan 'soft landing' didukung oleh data terakhir yang menunjukkan peningkatan pendapatan masyarakat yang melebihi perkiraan pasar. Lagi pula angka PDB kuartal ketiga tersebut belum mencerminkan turunnya harga BBM di seantero AS menyusul jatuhnya harga minyak mentah. Pada perdagangan Selasa ini, IHSG hingga 09.51 WIB mengalami penurunan 1,453 poin atau 0,09 persen menjadi 1.578,736 dan Indeks LQ45 melemah 0,350 poin 0,10 persen ke level 344,462. Saham yang turun mendominasi yang naik, yakni 30 lawan 20, dengan 42 efek bergerak datar. (*)
Copyright © ANTARA 2006