Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, turun menjadi Rp9.110/9.120 per dolar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya pada level Rp9.095/9.103 atau turun 17 poin karena para pelaku pasar melakukan aksi lepas rupiah. "Aksi lepas mata uang lokal itu karena pelaku mencari untung setelah hari sebelumnya menguat hingga di bawah level Rp9.100 per dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa. Dia mengatakan melemahnya rupiah terutama disebabkan tekanan dari eksternal akibat melemahnya yen dan pasar saham regional, sedangkan isu dari internal masih belum terlihat. "Kami memperkirakan rupiah masih akan tertekan pasar, sehingga mata uang lokal itu terus mendekati level Rp9.200 per dolar AS," katanya. Rupiah, lanjutnya, kalau dilihat dari harga jual dan beli berada dalam kisaran yang sempit, rupiah seharusnya tidak turun dalam jumlah yang besar. Apalagi pertumbuhan ekonomi AS dalam kuartal ketiga cenderung merosot menjadi 1,6 persen yang menimbulkan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi Asia, karena AS merupakan pintu gerbang utama bagi produk negara-negara Asia, katanya. Meski demikian, penurunan yen, Jepang, menurut dia, karena disebabkan keluarnya data ekonomi Jepang yang melemah dan meningkatnya tingkat pengangguran, sehingga pelaku asing lebih suka membeli dolar ketimbang yen. Apalagi produk domestik bruto (PDB) Jepang cenderung negatif, sehingga membuat bank sentral Jepang (BOJ) menahan rencana kenaikan tingkat suku bunganya pada akhir tahun ini, katanya. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 117,65 dari sebelumnya 117,50, euro menjadi 149,15 dari sebelumnya 150,80 dan euro turun jadi 1,2715 dari 1,2725. Dikatakannya rupiah pada penutupan sore nanti diperkirakan masih terkoreksi pasar, kecuali ada isu positif yang mendorong mata uang lokal itu menguat seperti Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar agar rupiah tetap berada di bawah level Rp9.100 per dolar AS. Namun BI untuk masuk pasar sangat kecil, karena pergerakan rupiah yang saat ini berada dalam kisaran Rp9.100 sampai Rp9.150 per dolar AS dinilai cukup bagus, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006